Ditawari Rp 23 M, Kakek Ini Tolak Jual Gubuknya

Reporter

Jumat, 15 Mei 2015 05:25 WIB

ehow.com

TEMPO.CO , Jakarta: Ismail Bermudez menolak uang sebesar 1,8 juta dolar AS (Rp 23,4 miliar) agar dia menjual rumah kayu berukuran kecil yang terletak di depan stasiun Miami Metrorail.

"Saya tidak akan menjual rumah saya, termasuk taman itu," kata Bermudez yang mendapat julukan Golden Eagle. Pria berusia 65 tahun ini menjelaskan rumahnya berada di tanah suci, tempat mistis suku Tequesta.

Rumah kecil itu dihiasi lukisan berwarna-warni dan berada tepat di jantung kota Miami, Amerika Serikat atau dua blok dari jalur sibuk Brickell Avenue. Di sekelilingnya terdapat gedung pencakar langit dengan lalu lintas yang padat tiap hari. Proyek-proyek konstruksi juga sedang berlangsung di distrik ini.

Bermudez mengklaim telah menemukan sisa-sisa peninggalan penduduk asli Amerika pada awal dia berkebun di lahannya. Dia menyebut kebunnya dengan sebutan 'Sumur Kuno Misterius.'

Kepada Miami Herald dia menjelaskan bahwa selama setengah abad terakhir telah menemukan artefak yang digunakan dalam ritual kuno, fosil humanoid, dan benda-benda prasejarah.

"Tidak akan ada cukup uang untuk membeli apa yang ada di sini, karena tanah ini tak ternilai harganya," kata Bermudez. "Bagaimana Anda bisa menetapkan harga pada sejarah umat manusia? Itu tidak ada," ujarnya penuh semangat.

Dia akan menjual jika pembeli berjanji properti di rumahnya tetap utuh dan tidak berubah. "Mungkin seperti museum atau situs arkeologi di pusat kota," kata Bermudez. Dia tidak yakin bakal ada orang yang memiliki jiwa bersih untuk melakukan sesuatu yang mulia ini.

Bermudez lahir di Kolombia dari seorang ibu Kolombia dan ayah tentara Amerika. Ayahnya dipercaya keturunan suku Pueblo dan Navajo.

Keluarganya pindah ke Miami ketika ia berusia 8 tahun. Ketika berusia 12 tahun, guru kelas enam menyuruhnya mencari salah satu mata air. "Banyak yang berpikir saya gila," katanya. "Sementara anak-anak lain bermain, saya menghabiskan waktu menggali."

Ketika berusia 19 tahun, akhirnya ia menemukan mata air murni, dekat pohon mangga. Sejak penemuannya itu, ia telah memasok rumahnya dengan air, yang juga digunakan oleh puluhan pengungsi Mariel.

Bermudez menuduh warga lain di daerah itu telah bertindak kejam kepada para pengungsi dan menyangkal hak-hak dasar mereka sehingga ia memperbolehkan mereka mengantri di kebunnya dan mengisi ember mereka dengan air dari mata airnya.

Beberapa arkeolog mengkonfirmasi bahwa beberapa item yang ditemukan Bermudez adalah bagian dari budaya Tequesta termasuk penemuan lainnya seperti tulang hewan dan kerang prasejarah.

Bersama dengan kawannya, Bermudez meluncurkan halaman Facebook bernama 'Sumur Kuno Misterius' dalam upaya meningkatkan kesadaran akan situs sejarah dan pentingnya melestarikan 'Pachamama' atau Ibu Bumi.

"Saya berkomitmen berbagi pengetahuan yang saya peroleh melalui penggalian lebih dari 50 tahun, membantu orang untuk memahami bahwa kita tidak bisa terus merusak sumber daya alam kita. Jika tidak ada air, tidak ada manusia," katanya pada Miami Herald.

DAILYMAIL | MECHOS DE LAROCHA


Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya