Perdana Menteri Australia, Tony Abbott (kanan) bersalaman dengan Presiden Joko Widodo saat menghadiri prosesi upacara pemakaman Mantan PM Singapura, Lee Kuan Yew, di Singapura, 29 Maret 2015. (AP Photo)
TEMPO.CO, Canberra - Warga Australia mendesak Perdana Menteri Tony Abbott untuk membatalkan eksekusi terhadap Duo Bali Nine, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan. Salah satu desakan kepada Abbot dituangkan melalui sebuah film pendek.
"Tony, jika Anda punya keberanian dan kasih sayang, Anda akan ke Indonesia dan membawa pulang dua anak laki-laki ini," kata salah satu warga, Brendan Cowell, yang videonya di-posting di situs Vimeo.
Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop tampil membela Tony dengan mengklaim pemerintah telah berupaya maksimal. Abbott secara pribadi telah bicara dengan Presiden Joko Widodo untuk menghentikan eksekusi.
"Jika ada indikasi Indonesia mau membantu, tentu saja kami akan ada di sana," kata Bishop.
Pembelaan juga datang dari pendiri Kampanye Pengampunan, Brigid Delaney, yang selalu berupaya membebaskan Myuran dan Chan dari eksekusi mati. "Kami mendukung upaya pemerintah Australia dalam advokasi dua nama tersebut," kata dia.
Duo warga Australia yang diduga terlibat sindikat narkoba Bali Nine menjadi dua dari sembilan terpidana mati kasus narkoba yang akan dieksekusi pada dinihari ini. Jaksa eksekutor telah memberikan pemberitahuan 72 jam kepada seluruh terpidana dan duta besar masing-masing negara.
Pelaksanaan permintaan terakhir dan pertemuan dengan keluarga juga telah dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan. Selain itu, sembilan peti mati telah disiapkan dan dikirimkan ke Pulau Nusakambangan dari Cilacap pada Ahad lalu.