Lewat Buku Ini, ISIS Klaim Duduki Israel Pada 2022

Reporter

Jumat, 17 April 2015 18:46 WIB

Buku ISIS. pjmedia.com

TEMPO.CO, Jakarta - Negara Islam membeberkan rencana untuk mengukir sejarah dengan melakukan pendudukan atas Israel dan mengatasi pertahanan negara Yahudi itu. Mereka juga akan membangun kekuatan jihad di kawasan itu berharap dapat menobatkan warga Israel.

Semua rencana itu dimuat dalam sebuah buku baru setebal 150 halaman yang didistribusikan di situs file sharing minggu ini, mengikuti seri e-book ISIS yang lain termasuk tentang bagaimana kelompok jihad tersebut berencana untuk menduduki Roma.

Judul buku telah dipikirkan selama berbulan-bulan, sebelum akhirnya menyatakan bahwa judul buku sekaligus cita-cita "The Beginning of End of Israel" akan terjadi pada tahun 2022 - dua tahun setelah mereka berencana untuk mengambil alih Roma.

"Banyak orang Kristen telah disesatkan oleh imam mereka selama berabad-abad untuk berpikir bahwa jika mereka tidak mendukung orang-orang Yahudi, mereka akan mendapatkan murka Allah," tulis buku tersebut. "Hal ini meningkatkan kelompok pendukung Negara Yahudi Israel bahkan ke seluruh dunia."

Mengulangi fitnah yang sudah terjadi berabad-abad, buku tersebut mempertanyakan mengapa Yudaisme modern 'meniru budaya setan'. 'Bintang Daud' adalah simbol ilmu sihir," tulis buku itu.

Buku ini juga berpendapat bahwa nama-nama seperti Palestina atau Yerusalem tidak penting, tapi "yang penting adalah sifat moral orang-orang yang berkuasa pada tempat yang diberkati.

"Jika mereka percaya pada yang benar, maka mereka membuat orang yang hidup di bawah mereka baik dan benar di tanah suci ini, tetapi jika mereka tidak benar dan menyebabkan korupsi di tanah suci ini - kemudian membuat mereka menjadi musuh Allah. (maka) Allah akan memurnikan tanah ini dari orang-orang yang korup, bahkan jika mereka adalah orang-orang pilihan Allah. "

Buku itu juga menyinggung gerakan militan Palestina yang sudah ada selama bertahun-tahun, menyebut Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) sebagai 'gerakan komunis yang tidak benar-benar peduli tentang ajaran Islam.'

ISIS menyebut pertempuran Hamas-Israel, dan penggunaan roket-roket Qassam ke terowongan bawah tanah sebagai 'ajang pengujian bagi mujahidin' dan perang Hizbullah 2006 saat roket Katyusha meledak bertubi-tubi sebagai 'model perang yang sempurna.' Mereka berpendapat karena Israel memberlakukan wajib militer, setiap sipil (Israel) merupakan target yang sah.

Banyak persoalan lain yang secara mendetail dipaparkan ISIS dalam buku terkait konflik antara pasukan Hammas dan tentara Israel. Mereka menekankan bahwa dalam setiap pertempuran yang sudah terjadi Hammas tidak pernah kalah.

PJMEDIA.COM | MECHOS DE LAROCHA

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

7 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

26 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

27 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

35 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

36 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

38 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

38 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

38 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

39 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

39 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya