Sebelum ke Medan Perang, Ini yang Dilakukan Milisi ISIS  

Reporter

Kamis, 2 April 2015 12:08 WIB

Sejumlah pasukan Syiah dan tentara Irak berpose dengan dua anggota militan Negara Islam (ISIS) yang berhasil ditangkap di Tikrit, 1 April 2015. REUTERS/Thaier Al-Sudani

TEMPO.CO, Jakarta - Dua orang milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang ditangkap, yakni Hussein Ali Syaddad (23 tahun) dan Amir Ahmed Ali (25 tahun) telah membuat pernyataan mengejutkan dalam sebuah wawancara baru-baru ini. Keduanya mengaku telah mengkonsumsi obat halusinogen (narkoba yang dapat menimbulkan efek halusinasi yang bersifat mengubah perasaan, pikiran dan seringkali menciptakan daya pandang yang berbeda sehingga seluruh perasaan dapat terganggu) untuk melindungi mereka dari kengerian perang.

Yang mengherankan, kedua pemuda ini mengecam ISIS dalam wawancara tersebut. "Ketika kami memasuki pertempuran, kami mengkonsumsi pil yang akan mengubah persepsi kami tentang apa yang terjadi," kata Ali Syaddad pada Rudaw, surat kabar Irak, setelah mereka ditangkap oleh pasukan bersenjata Kuridis di Suriah.

"Ada pil seperti Zolan (obat anti-kecemasan) yang mempengaruhi persepsi Anda. Ketika kami mempersiapkan diri untuk perang, pil-pil itu sudah dibagikan pada kami. Kami menelannya hanya saat kami memasuki pertempuran sehingga efeknya maksimal," kata Ali Syaddad.

Ali Syaddad mengatakan bahwa ia sedang belajar menjadi anggota dari Tentara Pembebasan Suriah (FSA) sebelum akhirnya bergabung dengan ISIS. Ia mengaku menyesal telah bergabung dan sekarang ingin kembali ke kehidupan sebelumnya.

Sebelumnya, mereka diajarkan untuk percaya bahwa ISIS harus memerintah seluruh dunia dan melihat Tuhan menghukum orang-orang yang menentang ISIS. "Mereka (pimpinan ISIS) mengatakan kami harus berjuang dan jika kami terbunuh maka kami akan berakhir di surga bersama malaikat. Saya pikir musuh kami adalah kafir, tapi saya pikir saya diajarkan salah. Sekarang saya menyesal," ujar Ali Syaddad.

Miisi ISIS lainnya yang ditangkap dengan nama Amir Ali mengaku telah dipaksa untuk bergabung dengan ISIS setelah FSA terlibat dengan kelompok jihad.

MIRROR | MECHOS DE LAROCHA

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

1 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

20 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

21 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

29 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

30 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

32 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

32 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

32 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

33 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

33 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya