ISIS Unggah Foto 'Bidadari' Bersenapan Kalashnikov  

Reporter

Editor

Indah Pratiwi

Senin, 23 Maret 2015 07:56 WIB

Jaila Nadra H. (22 tahun), warga Inggris yang tertangkap di Turki, diduga akan memasuki Suriah untuk bergabung dengan ISIS. Turkish National Police/Anadolu Agency/Getty Images

TEMPO.CO, Bagdad - Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menampilkan para wanita yang bergabung dengan kelompok ini untuk menepis laporan yang menyebut adanya penindasan kaum perempuan oleh kelompok ini. Dalam satu gambar yang diunggah secara online, seperti yang ditunjukkan oleh harian Independent, sekelompok perempuan berpose dengan senapan Kalashnikov di depan mobil mewah BMW dengan bendera ISIS di atasnya. Wajah semua perempuan itu tertutup burkak.

Unggahan lain menunjukkan serangkaian gambar wanita dengan penutup muka berpose dengan seorang pria. Keterangan dalam foto itu tertulis, "Cinta sejati tidak berakhir saat kematian, jika Allah menghendakinya, akan berlanjut ke surga."

Dan lainnya menunjukkan seorang wanita tampak santai mendorong kereta bayinya, selain foto-foto makanan lezat, seperti es krim berwarna-warni dan kue cokelat. Seolah-olah ISIS ingin menyodorkan fakta bahwa kehidupan kaum wanita sangat “normal” dengan bergabung bersama mereka.

Sejumlah gambar lain yang diunggah menunjukkan sekelompok gadis-gadis muda--kali ini tanpa penutup muka--yang juga memegang senjata berpose di depan spanduk hitam-putih khas ISIS. Foto lain menunjukkan militan tengah bersantai di tepi laut dan melompat ke kolam renang. Mereka juga mengunggah foto anak-anak bermain di jalan.

Menurut Charlie Winter, peneliti di Quilliam, foto-foto yang diunggah itu merupakan upaya “menormalkan” ISIS. Caranya, kata dia, dengan memajang kegiatan sehari-hari mereka yang tampak seperti kehidupan orang biasa. Termasuk memajang foto “normal” kaum wanita, hal baru bagi ISIS.

Winter menuturkan merekrut perempuan adalah salah satu program ISIS. Pada Februari lalu, sayap media Brigade Al-Khansaa mengunggah sebuah manifesto 10 ribu kata yang menganjurkan kaum wanita tetap tinggal di rumah sebagai istri dan ibu. Dokumen yang diterjemahkan oleh Quilliam juga mengkritik konsep kesetaraan gender.

"Mereka mencoba menjelaskan bahwa ISIS bukan hanya pertempuran kelompok jihad. Mereka sedang menyiapkan sebuah negara. Mereka tidak lagi sebuah kelompok, tapi sebuah mesin politik," ujarnya kepada Independent.

INDEPENDENT | INDAH P.

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

2 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

21 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

22 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

31 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

32 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

33 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

33 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

34 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

34 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

34 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya