Sejumlah anak-anak berada di mobil saat melarikan dari dari daerah tindak kekerasan di Provinsi Nineveh menuju provinsi Sulaimaniya (8/8). Kementerian Imigrasi Irak mengumumkan lebih dari 9540 keluarga mengungsi dari provinsi Sulaimaniya akibat tindak kekerasa oleh Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). REUTERS/Stringer
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan munculnya kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) adalah buah invasi negaranya atas Irak pada masa kepemimpinan Presiden George W. Bush pada 2003.
Dalam sebuah wawancara dengan situs AS, Weiss, Obama mengatakan munculnya ISIS adalah konsekuensi yang tidak diinginkan dari adanya perang.
"ISIS adalah akibat langsung dari Al-Qaeda di Irak, yang muncul dari invasi kita, dan itu adalah contoh konsekuensi yang tidak diinginkan," ucapnya.
ISIS adalah kelompok militan jihad yang tidak diakui di Irak dan Suriah. Tokoh sentralnya adalah Abu Bakar al-Bagdadi. Di bawah kepemimpinannya, ISIS menyatakan diri bergabung dengan Front Al-Nusra yang berafiliasi dengan Al-Qaeda di Suriah.
Namun belakangan Al-Qaeda tidak lagi mengakui ISIS sebagai bagian darinya karena menciptakan perang sektarian di Irak dan Suriah serta penggunaan aksi-aksi kekerasan.
Invasi Irak yang dikenal dengan Operasi Pembebasan Irak terjadi pada 19 Mei 2003, yang dikatakan ingin melucuti senjata pemusnah massal Irak. Invasi inilah yang dikatakan Obama menjadi pembuka perang Irak yang terjadi sampai saat ini.