TEMPO.CO, New York - Seorang veteran Angkatan Udara Amerika Serikat diketahui mencoba untuk bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Suriah. Namun langkahnya terendus oleh otoritas Turki sebelum ia berhasil sampai ke negara itu, kata pejabat militer AS.
Tairod Nathan Webster Pugh, nama pria itu, menurut Departemen Kehakiman AS akan diadili dengan tuduhan mencoba untuk memberikan dukungan material kepada kelompok teror. Polisi dalam penyidikannya menemukan riwayat pencarian di laptopnya tentang perbatasan dikuasai oleh ISIS, wilayah kekuasaan ISIS, dan grafik titik persimpangan antara Turki dan Suriah.
Pugh, 47 tahun, ditangkap saat kembali ke Amerika Serikat pada bulan Januari. Ia akan diseret ke pengadilan federal di New York besok.
"Pugh, seorang warga negara Amerika dan mantan anggota militer, diduga meninggalkan kesetiaan kepada AS dan berusaha untuk memberikan dukungan material kepada ISIS," kata Asisten Jaksa Agung AS John Carlin. Ia menggunakan kata ISIL untuk menyebut kelompok teror yang mengontrol wilayah di bagian Irak dan Suriah ini dalam surat dakwaannya.
Pugh adalah mantan spesialis sistem avionik instrumen di Angkatan Udara yang bertugas sepanjang 1986-1990. Ia terbang dari Mesir ke Turki pada 10 Januari, seminggu setelah dipecat dari pekerjaannya sebagai mekanik pesawat.
Namun pihak berwenang AS mengatakan Turki tidak menangkap Pugh. Kantor Imigrasi Turki mengirimnya kembali ke Mesir, di mana ia kemudian ditahan. Ia diketahui membawa beberapa perangkat elektronik, termasuk empat USB yang telah dilucuti dari wadahnya dan sebuah iPod yang datanya telah dibersihkan.
Pugh dideportasi ke AS beberapa hari kemudian. Ia ditangkap di Asbury Park, New Jersey, pada tanggal 16 Januari.
Dalam surat yang dikirimkannya pada Misha, istrinya, ia mengaku dirinya adalah seorang mujahid (pejuang). "Aku adalah pedang melawan penindas dan perisai bagi yang tertindas. Aku akan menggunakan bakat dan keterampilan yang dianugerahkan padaku untuk membangun dan mempertahankan Negara Islam," tulisnya.
Situs CNN menyebut ia pernah bekerja sebagai montir pesawat pada American Airlines sekitar tahun 2001. Dari Oktober 2009 hingga Maret 2010, ia bekerja di Irak sebagai kontraktor Angkatan Darat, DynCorp.
Jika terbukti bersalah, Pugh bisa dihukum hingga 35 tahun penjara.
CNN | INDAH P.
Berita terkait
Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin
6 hari lalu
Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.
Baca SelengkapnyaTajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran
25 hari lalu
Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia
Baca SelengkapnyaIran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri
26 hari lalu
Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.
Baca SelengkapnyaRusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow
35 hari lalu
Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."
Baca SelengkapnyaRusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow
36 hari lalu
Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.
Baca Selengkapnya2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan
37 hari lalu
Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki
Baca SelengkapnyaPutin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow
37 hari lalu
Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow
Baca SelengkapnyaSerangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?
38 hari lalu
Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.
Baca SelengkapnyaMacron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia
38 hari lalu
Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia
Baca SelengkapnyaRusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!
38 hari lalu
Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang
Baca Selengkapnya