Terendus, Ada Veteran AS Coba Gabung dengan ISIS

Reporter

Editor

Indah Pratiwi

Rabu, 18 Maret 2015 07:01 WIB

Sebuah tank-72 terlihat digunakan oleh militan ISIS, gerakan teror ini kini menjadi sorotan dunia lewat aksi terornya. Aksi ISIS yang terakhir adalah membakar hidup-hidup pilot AU Yordania, ISIS mampu dengan cepat menguasai sebagian wilayah Suriah dan Irak berkat senjata-senjata yang mereka miliki. nydailynews.com

TEMPO.CO, New York - Seorang veteran Angkatan Udara Amerika Serikat diketahui mencoba untuk bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Suriah. Namun langkahnya terendus oleh otoritas Turki sebelum ia berhasil sampai ke negara itu, kata pejabat militer AS.

Tairod Nathan Webster Pugh, nama pria itu, menurut Departemen Kehakiman AS akan diadili dengan tuduhan mencoba untuk memberikan dukungan material kepada kelompok teror. Polisi dalam penyidikannya menemukan riwayat pencarian di laptopnya tentang perbatasan dikuasai oleh ISIS, wilayah kekuasaan ISIS, dan grafik titik persimpangan antara Turki dan Suriah.

Pugh, 47 tahun, ditangkap saat kembali ke Amerika Serikat pada bulan Januari. Ia akan diseret ke pengadilan federal di New York besok.

"Pugh, seorang warga negara Amerika dan mantan anggota militer, diduga meninggalkan kesetiaan kepada AS dan berusaha untuk memberikan dukungan material kepada ISIS," kata Asisten Jaksa Agung AS John Carlin. Ia menggunakan kata ISIL untuk menyebut kelompok teror yang mengontrol wilayah di bagian Irak dan Suriah ini dalam surat dakwaannya.

Pugh adalah mantan spesialis sistem avionik instrumen di Angkatan Udara yang bertugas sepanjang 1986-1990. Ia terbang dari Mesir ke Turki pada 10 Januari, seminggu setelah dipecat dari pekerjaannya sebagai mekanik pesawat.

Namun pihak berwenang AS mengatakan Turki tidak menangkap Pugh. Kantor Imigrasi Turki mengirimnya kembali ke Mesir, di mana ia kemudian ditahan. Ia diketahui membawa beberapa perangkat elektronik, termasuk empat USB yang telah dilucuti dari wadahnya dan sebuah iPod yang datanya telah dibersihkan.

Pugh dideportasi ke AS beberapa hari kemudian. Ia ditangkap di Asbury Park, New Jersey, pada tanggal 16 Januari.

Dalam surat yang dikirimkannya pada Misha, istrinya, ia mengaku dirinya adalah seorang mujahid (pejuang). "Aku adalah pedang melawan penindas dan perisai bagi yang tertindas. Aku akan menggunakan bakat dan keterampilan yang dianugerahkan padaku untuk membangun dan mempertahankan Negara Islam," tulisnya.

Situs CNN menyebut ia pernah bekerja sebagai montir pesawat pada American Airlines sekitar tahun 2001. Dari Oktober 2009 hingga Maret 2010, ia bekerja di Irak sebagai kontraktor Angkatan Darat, DynCorp.

Jika terbukti bersalah, Pugh bisa dihukum hingga 35 tahun penjara.

CNN | INDAH P.

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

6 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

25 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

26 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

35 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

36 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

37 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

37 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

38 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

38 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

38 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya