Kisah Algojo ISIS Jihadi John yang Orang Inggris  

Reporter

Sabtu, 28 Februari 2015 08:43 WIB

Jihadi John dikenal dengan logat multikultural London dan warna kulit kecoklatan. Sementara Mohammed Emwazi pernah beberapa kali ditangkap dan dilarang ke luar negeri atas sejumlah kasus yang diduga terkait dengan aktivitasnya dengan beberapa jaringan ekstrimis. REUTERS/SITE Intel Group/Handout via Reuters

TEMPO.CO, LONDON - Pria yang disebut banyak media sebagai “Jihadi John” itu ternyata warga London bernama Mohammed Emwazi, 26 tahun. Ia berpenampilan dengan pakaian serba hitam dan hanya menampakkan kedua mata, beraksen Inggris, saat menggorok beberapa tawanan Barat, yang muncul dalam video,



The Washington Post dan BBC pertama kali melaporkan nama itu pada Kamis pagi lalu. WP mengutip seorang kawan dekat yang mengatakan dia “tak diragukan” adalah Emwazi. Seorang bekas pejabat senior intelijen Amerika Serikat yang terlibat dalam perburuan pria itu memastikan nama Emwazi kepada ABC News, kemarin.



WP menggambarkan bahwa Emwazi berasal dari kalangan kelas menengah di London. Dia alumnus Universitas Westminster bertitel sarjana pemrograman komputer. Kampus itu lalu merilis pernyataan pengakuan bahwa seseorang yang memiliki nama tersebut menamatkan studinya pada enam tahun lalu.


Advertising
Advertising


Pemerintah Inggris masih menolak mengkonfirmasi Emwazi adalah Jihadi John karena tengah meneruskan operasi. Tapi nama Emwazi muncul dalam dokumen-dokumen pengadilan pada 2011, yang didapatkan BBC, sebagai seorang anggota sebuah jaringan ekstremis yang bertugas mengumpulkan dana, peralatan, dan melakukan perekrutan “dari Kerajaan Inggris hingga Somalia guna menampung aktivitas yang berkaitan dengan terorisme”.



Seperti dilaporkan The New York Times, Emwazi adalah bagian dari sekelompok anak muda dari barat dan utara London yang kerap dikenal sebagai “Anak-anak London Utara”, berkaitan dengan kelompok teroris yang berbasis di Somalia, Al-Shabaab. Emwazi mengoperasikan organisasi itu secara individual dan kembali ke London pada Februari 2007.



Sementara itu, menurut The Guardian, istri seorang pekerja sosial Inggris, yang telah dipenggal oleh kelompok milisi ISIS, mendesak Emwazi ditangkap hidup-hidup dan diadili. Berbicara setelah nama pria itu terkuak, Dragana Haines, di London, mengatakan hal terakhir yang ingin dia berikan kepada pria itu adalah, dia pantas mendapat “kematian” yang terhormat. Suaminya, David Haines, 44 tahun, adalah warga Inggris pertama yang dibunuh oleh ISIS dan direkam dalam sebuah video propaganda yang dirilis di Internet pada September tahun lalu.



THE NEW YORK TIMES | ABC NEWS | THE GUARDIAN

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

6 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

26 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

26 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

35 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

36 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

38 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

38 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

38 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

38 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

39 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya