Bincang-bincang CNN tentang ISIS Jadi Bahan Ledekan  

Reporter

Editor

Indah Pratiwi

Kamis, 19 Februari 2015 10:49 WIB

Acara bincang-bincang di CNN tentang ISIS yang mengundang ledekan di jejaring sosial.

TEMPO.CO, New York - Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah diketahui giat melakukan perekrutan perempuan muda untuk bergabung dengan kelompok ini. Yang tak kita ketahui, mereka menggunakan komoditas populer seperti Nutella, anak kucing, dan aneka emojis untuk menarik kaum wanita, terutama dari Barat, untuk berjuang bersama mereka.

"Intinya, mereka menggambarkan kehidupan bersama ISIS tak akan jauh berbeda dengan kehidupan mereka selama ini," kata CNN saat mewawancarai Nimmi Gowrinathan, profesor tamu di City College, New York.

Gowrinathan menyatakan pada awalnya ISIS tak memiliki divisi khusus perempuan. Namun, seperti banyak gerakan lainnya, mereka menyadari pentingnya membangun brigade perempuan, yang semula berada di garis belakang, agar kini mulai maju ke garis depan.

Berbagai kampanye perekrutan dilakukan, antara lain dengan mendekati calonnya melalui situs jejaring sosial. Carol Costello yang memandu wawancara mengatakan para perekrut ini membuat situs semacam majalah online bagi wanita. Isinya tentang seperti apa hidup sebagai wanita ISIS dan sebagai pejuang. "Ada beberapa blog yang membahas posisi perempuan di sana," katanya.

Wawancara Gowrinathan muncul dalam segmen pertama acara bertajuk "Newsroom" itu. Teks bertulis "ISIS mengumpan wanita dengan anak kucing dan Nutella" terpampang di layar selama wawancara berlangsung.

Beberapa menit setelah siaran itu mengudara, cemoohan mulai muncul di situs jejaring sosial. Splash screen dari tayangan ini dikutip ratusan kali oleh netter AS sebagai bahan candaan.

Max Fisher dari Vox.com pertama kali menuliskan tweet, "Oh, kami akan merekrut setengah dari staf kami dengan anak kucing dan Nutella." Dalam tweet lain ia menulis, "CNN bilang ISIS merekrut dengan anak kucing dan Nutella. Fox News menulis, "Perang Suci Dimulai."

Jurnalis Heidi N. Moor menulis, "Candaan CNN sangat jenius. Itu cara mereka memikat penonton sepanjang acara."

Namun, bagaimana pun, isi wawancara banyak memberi masukan. Profesor Gowrinathan dengan serius membahas masalah perempuan yang kehilangan haknya berbondong-bondong masuk dalam kelompok yang dia digambarkan sebagai "ideologi abad ketujuh dengan menggunakan teknologi abad ke-21." Dia mengatakan bahwa di Prancis mereka benar-benar menemukan bahwa 45 persen dari orang-orang yang menelepon hotline untuk bergabung dengan ISIS adalah perempuan muda.

RUSSIA TODAY | INDAH P.


Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

5 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

24 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

25 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

33 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

34 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

36 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

36 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

36 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

37 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

37 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya