Begini Brutalnya ISIS terhadap Anak-anak  

Reporter

Kamis, 5 Februari 2015 15:14 WIB

Video berdurasi enam menit ini menampilkan sejumlah anak-anak sedang berlatih bela diri di kamp ISIS. Dimana instruktur latihannya memukul dada dan kaki anak-anak saat berlatih ketahanan tubuhnya. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Bagdad - Kekejaman kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) memenggal atau membakar hidup-hidup tawanan juga dialami oleh anak-anak yang mereka rekrut. Terhadap anak-anak, menurut Komite Perlindungan Hak Anak untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, ISIS menjual, menyiksa, maupun membunuh anak-anak.

Dilansir dari Reuters, pengawas PBB melaporkan pada Rabu, 4 Februari 2015, bahwa ISIS biasanya menculik anak-anak di Irak lalu menjualnya ke pasar sebagai budak seks. Mereka juga terkadang dibunuh dengan cara keji, seperti disalib dan dibakar hidup-hidup. Anak-anak itu ada yang masih di bawah 8 tahun.

Komite Perlindungan Hak Anak untuk PBB menyebutkan anak-anak juga sering dimanfaatkan sebagai pengebom bunuh diri, informan, atau “perisai hidup” untuk melindungi fasilitas mereka jika diserang militer Amerika Serikat. Anak-anak dari sekte Yazidi atau komunitas Kristen, bahkan dari Syiah dan Sunni, telah menjadi korban kekejaman kelompok militan itu.

"Kami beri perhatian mendalam atas penyiksaan dan pembunuhan anak-anak itu, terutama yang berasal dari kaum minoritas," kata anggota Komite Perlindungan Hak Anak untuk PBB, Renate Winter. "Kami mendapat laporan bahwa anak-anak, khususnya yang bermental berani, dijadikan pengebom bunuh diri. Kebanyakan bahkan mereka sendiri tak mengerti."

Winter melanjutkan, ada beberapa video online yang memperlihatkan bahwa anak-anak sekitar 8 tahun atau bahkan lebih muda tengah dilatih menjadi prajurit.

Komite Perlindungan Hak Anak untuk PBB untuk pertama kalinya mengulas rekor Irak sejak 1998. Komite mengutuk apa yang mereka sebut sebagai pembunuhan sistematis anak-anak atas nama agama dan ISIS.

Komite yang merupakan ahli independen meminta pemerintah Irak mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelamatkan anak-anak dari tangan ISIS. "Adalah tugas negara untuk melindungi semua anak. Intinya, bagaimana mereka melakukan itu dalam situasi seperti ini?" tutur Winter lagi.

CNN | REUTERS | HUFFINGTON POST


Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

8 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

27 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

28 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

36 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

37 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

39 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

39 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

39 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

40 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

40 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya