Akun Sosmed Militer AS Dibajak Pendukung ISIS

Reporter

Editor

Abdul Manan

Selasa, 13 Januari 2015 09:00 WIB

Sebuah bangunan di Tall al Qitar hancur setelah diluncurkannya serangan udara AS ke wilayah militan ISIS di Suariah, 23 September 2014. Serangan malam hari ini dibagi dalam tiga gelombang , terdiri lebih dari 200 serangan udara terhadap sekitar selusin target militan di Suriah. AP/US Central Command

TEMPO.CO, Jakarta - Para hacker yang mengaku pendukung Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) atau Islamic State (IS) mengambil alih akun media sosial Komando Sentral (Central Command-Centcom) Militer Amerika Serikat, Senin, 12 Januari 2015. Hacker itu sempat mem-posting pesan bernada ancaman dan video propaganda bersama beberapa dokumen militer.

Tweet pertama di-posting hacker itu sekitar pukul 12.30 sebelum akhirnya dimatikan sekitar 40 menit sesudahnya. Latar belakang dan profil foto akun Twitter-nya diubah dan terdapat tulisan "CyberCaliphate" dan "Aku Mencintaimu ISIS." Salah satu cuitannya adalah, "Tentara Amerika, kami datang. Awasi belakangmu."

Selain Twitter, yang juga dibajak adalah akun YouTube-nya. Dua media sosial militer itu akhirnya dimatikan. Selain mencuit dan mem-posting video propaganda, ada sejumlah dokumen yang dirilis di Twitter. Beberapa di antaranya terdaftar informasi kontak personel senior militer AS.

Di halaman YouTube Centcom, pendukung ISIS ini mem-posting dua video propaganda dan menambahkan banner "CyberCaliphate" ke dalamnya. Akun YouTube itu akhirnya dimatikan sementara karena dianggap melakukan pelanggaran berat terhadap pedoman YouTube.

Juru bicara Komando Sentral mengkonfirmasi bahwa akun media sosial mereka diretas, dan mengatakan akun itu telah dimatikan sementara sembari insiden ini diselidiki lebih lanjut. "Jaringan Operasi Militer Centcom tidak terganggu dan tidak ada dampak bagi operasional US Central Command," demikian bunyi pernyataannya. Centcom berjanji akan mengoperasikan lagi akun Twitter dan YouTube-nya secepat mungkin. "Kami melihat ini murni sebagai kasus cybervandalism."

Para pejabat militer menambahkan, penilaian awal mereka adalah tidak ada informasi rahasia yang telah di-posting. Bahan yang sudah di-posting itu tidak berasal dari server atau media sosial Centcom. Mereka akan memberi tahu Departemen Pertahanan dan pihak penegak hukum tentang dibocorkannya data pribadi dan memastikan bahwa mereka yang terkena dampak akan diberi tahu secepat mungkin.

Hampir semua dokumen yang di-posting adalah bahan yang sudah tersedia untuk umum secara online, tapi insiden tersebut tetap memalukan militer AS. Selama ini, Centcom mengawasi operasi militer AS terhadap ISIS dan sering mem-posting video serangan udara dalam akun media sosial Centcom.

WASHINGTONPOST.COM | ABDUL MANAN

Berita Lainnya
Teroris di Supermarket Paris Terlibat ISIS
Senjata Peneror Paris Ini Gampang Dibeli
Ratusan Warga Afganistan Puji Penyerang Charlie
Pengunjuk Rasa Ditangkap di Rumah Mantan Wapres AS
PM Irak Sebut AS Lamban Berantas ISIS

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

7 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

26 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

27 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

36 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

37 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

38 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

38 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

39 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

39 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

39 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya