Kartunis Georges Wolinski berdiri di depan kantor media Charlie Hebdo yang diserang dengan bom molotov pada 2 November 2011. Wolinski menjadi salah satu korban tewas dalam penyerangan bersenjata pada 7 Januari 2015. Marc Piasecki/Getty Images
TEMPO.CO, Paris - Kantor majalah Charlie Hebdo di Paris, Prancis, ditembaki oleh dua bersaudara, Said Kouachi, 34 tahun, dan Cherif Kouachi, 32 tahun, pada Rabu, 7 Januari 2014. Sebanyak 12 orang dilaporkan tewas dan beberapa lainnya luka-luka. Penyerangan ini diduga karena majalah tersebut memuat karikatur Nabi Muhammad SAW.
Pada tahun 2012, Presiden Barack Obama pernah memperingatkan Charlie Hebdo karena memuat kartun Nabi Muhammad. "Gedung Putih mengkritik sikap Charlie Hebdo yang menyulut protes di Timur Tengah," tulis Daily Mail seperti dikutip pada Kamis, 8 Januari 2014. (Baca: Kesaksian Warga Prancis Saat Majalah Anti-ISIS Diserang)
Majalah mingguan tersebut memang kerap mengeluarkan gambar yang menyindir pemuka agama. Bahkan Paus Benediktus pernah dibuatkan sebuah karikatur yang menyindir kebijakannya. Pada tahun 2011, kantor majalah Charlie Hebdo juga pernah diserang orang tak dikenal.
Otoritas Prancis dikabarkan sudah menangkap pelaku penyerangan kantor majalah tersebut. Bahkan ada satu orang yang dikabarkan tewas. Namun informasi ini belum dikonfirmasi otoritas setempat. (Baca: Majalah Anti-ISIS Diserang, Polri Minta Media Waspada)