Tolak Dinikahi, ISIS Penggal Kepala 150 Wanita  

Reporter

Jumat, 19 Desember 2014 09:48 WIB

Negara Islam Suriah dan Irak (ISIS) memposting tiga orang pria yang diikat dipinggiran jalanan dan dibunuh yang diduga pemerkosa. Ketiga korban ini ditutup matanya dan disumpal mulutnya oleh ISIS. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Baghdad - Milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) telah menghukum mati sedikitnya 150 perempuan dengan cara memenggal kepala mereka. Beberapa di antaranya sedang hamil. Mereka dibunuh karena menolak menikah dengan para milisi ISIS. (Baca: Menko Tedjo Curiga Ratusan Orang Indonesia Masuk ISIS)

"Mereka dieksekusi di Fallujah oleh milisi Abu Anas Al-Libi setelah mereka menolak menikah secara jihad," kata Kementerian Hak Asasi Manusia Irak dalam sebuah pernyataan yang kemudian diberitakan Nation.com.pk, Jumat, 19 Desember 2014. (Baca: 300 Warga Cina Dukung ISIS, Bertempur di Suriah)

Perempuan-perempuan tersebut tinggal di Irak barat, tepatnya di Provinsi Al-Anbar. Mereka diserang oleh milisi ISIS. Setelah dibunuh, jasad perempuan-perempuan itu dikubur di Fallujah.

Sebulan lalu, sedikitnya 50 anak dan perempuan dieksekusi oleh milisi ISIS dan dikubur di pemakaman di sebuah desa di Ras al-Maa. Mereka disuruh berdiri berjejer, kemudian milisi menembak mati mereka di hadapan orang banyak. (Baca: ISIS Menjual Mayat Jurnalis Amerika Rp 1,2 Triliun)

Selain melakukan eksekusi massal, milisi ISIS baru-baru ini mempublikasikan sebuah pamflet berisikan panduan bagi anggotanya tentang cara menangkap dan melakukan kejahatan seksual dengan menjadikan perempuan sebagai budak seks.

NATION | MARIA RITA

Baca juga:
Pramuniaga Berpakaian Sinterklas Bakal Di-sweeping
494 Rumah Terendam Banjir di Tasikmalaya

Larangan Jilbab, Pejabat BUMN: Lihat Kantor Kami!

JK Tantang Penyebar Isu Stop Jilbab di BUMN

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

7 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

26 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

27 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

36 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

37 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

38 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

38 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

39 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

39 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

39 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya