Curhat Muslim Indonesia di Australia: Takut Teror!  

Reporter

Selasa, 16 Desember 2014 06:18 WIB

Sejumlah warga sipil mengangkat bendera hitam bertuliskan huruf arab di dalam sebuah kafe di Sydney, Australia, 15 Desember 2014. Puluhan warga menjadi sandera dari kelompok bersenjata sejak Senin pagi. AP/Channel 7 via AP Video

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah warga muslim Indonesia yang bermukim di Australia khawatir bakal menjadi korban kekerasan akibat penyanderaan yang dilakukan kelompok bersenjata di negara tersebut. Salah satunya adalah Citra Rizal. Dia merasa risau akan kecaman yang dilontarkan oleh warga Australia di Sydney.

Sebelumnya, kata perempuan berhijab ini, dirinya kerap menjadi target olok-olok. "Yang kami takutkan, kami menjadi target kecaman. Kami dikata-katai, kadang diteriaki di jalan: "Go back to your country!" katanya kepada BBC. (Baca: Pasang 2 Bom, Teroris Australia Minta Bendera ISIS)

Seorang WNI lainnya, Diana, menyatakan hal serupa. Mahasiswa yang bermukim di Perth, Australia, ini mengatakan dirinya mengurangi kegiatan di luar rumah setelah insiden tersebut. "Kami akan stay di rumah saja dalam beberapa hari ke depan," katanya kepada Tempo.

Imbauan untuk menghindari tempat keramaian juga diungkapkan Konsulat Jenderal RI. Menurut Konsul Muda Penerangan, Sosial, dan Budaya KJRI di Sydney, Akbar Makarti, pemerintah meminta komunitas muslim agar waspada.

Penyanderaan terhadap puluhan orang berlangsung pada Senin pagi, 15 Desember 2014, pukul 10 waktu setempat. Lima sandera berhasil melarikan diri.

DEWI RINA

Berita Terpopuler
Susi: Jangankan Cina, Amerika pun Kita Lawan
Kontras Ancam Laporkan Jokowi ke PBB

Kata KPK Soal Transaksi Mencurigakan Kasus BJB

Buat Film Porno di Gereja, Mengaku 'Malaikat'

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

5 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

24 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

25 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

33 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

34 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

36 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

36 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

36 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

37 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

37 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya