Korsel Serahkan Daftar ABK Kapal yang Karam di Rusia  

Reporter

Rabu, 3 Desember 2014 10:54 WIB

Eksekutif Sajo Industri membungkuk kepada keluarga nelayan yang hilang dari peristiwa tenggelamnya perahu nelayan Oryong 501, di barat Laut Bering, di kantor cabang perusahaan di Busan, Korea Selatan, 3 Desember 2014. AP/ Yonhap, Kim Sun-ho

TEMPO.CO, Seoula - Kementerian Luar Negeri Korea Selatan telah memberikan daftar nama semua penumpang kapal ikan Oryong 501 yang tenggelam di Selat Bering, Rusia, Selasa siang, 2 Desember 2014.

"Jam pertama setelah kecelakaan terjadi, Kementerian Luar Negeri Korea Selatan telah memberikan manifes seluruh awak kapal," kata Didik Eko Pujianto, staf Fungsi Konsuler KBRI Korsel di Seoul, kepada Tempo, Rabu, 3 Desember 2014. (Baca: Kapal Korsel Tenggelam, 3 WNI Selamat, 1 Orang Tewas)

Setelah itu, kata Didik, Kedutaan Besar Republik Indonesia mengecek daftar ABK kapal milik perusahaan Sajo Industries itu. Karena daftar nama dituliskan dalam bahasa Korea, sehingga perlu di-cross check. Juga, ditemukan ada nama yang dobel. (Baca: Kapal Tenggelam di Rusia, Kemlu Sediakan Hotline)

Dari informasi tersebut diperoleh informasi ada empat perusahaan agen yang mempekerjakan 35 ABK ini ke Korea Selatan. Keempat agen tenaga kerja itu saat ini menghadiri rapat di Kementerian Luar Negeri untuk membahas 35 ABK nahas itu. (Baca: 35 WNI Tenggelam di Laut Bering Rusia, 3 Ditemukan)

Menurut Didik, sebagian besar ABK yang bekerja di kapal Oryong 501 memiliki kartu tenaga kerja luar negeri dan sertifikat sebagai ABK yang dikeluarkan Kementerian Perhubungan.

MARIA RITA




Baca juga:
Penilaian Minus Desmond terhadap Busyro Muqoddas
Pria Berkartu Anggota Golkar Tewas Ditabrak Kereta
Hari Ini, Calon Pimpinan KPK Uji Kelayakan di DPR
Politikus Hanura: Fuad Amin Cenderung Otoriter

Berita terkait

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

20 jam lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

1 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

1 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

7 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

8 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

11 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Reaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel

11 hari lalu

Reaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel

Serangan Iran ke Israel menuai respon berbeda para pemimpin dunia.

Baca Selengkapnya

Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

12 hari lalu

Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

Kementerian Luar Negeri Rusia merasa punya kewajiban mengutuk serangan rudal dan drone oleh Iran ke Israel pada Sabtu, 13 April 2024.

Baca Selengkapnya

Iran Panggil Duta Besar Inggris, Prancis dan Jerman karena Mengecam Serangan ke Israel

13 hari lalu

Iran Panggil Duta Besar Inggris, Prancis dan Jerman karena Mengecam Serangan ke Israel

Kementerian Luar Negeri Iran memanggil Duta Besar Inggris, Prancis dan Jerman di Teheran setelah ketiga negara mengecam serangan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Desak Dewan Keamanan PBB Bertindak atas Situasi di Timur Tengah

13 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Desak Dewan Keamanan PBB Bertindak atas Situasi di Timur Tengah

Kementerian Luar Negeri sangat prihatin atas eskalasi situasi keamanan di Timur Tengah menyusul Iran dan Israel yang sedang berkonflik.

Baca Selengkapnya