Algojo ISIS, Jihadi John, Dikabarkan Terluka Parah  

Reporter

Senin, 17 November 2014 13:11 WIB

Pria bertopeng yang memenggal Steven Sotloff diduga merupakan orang yang sama pada video pemenggalan James Foley. Pria ini dikenal dengan sebutan Jihadis John yang berbicara dengan logat Inggris. REUTERS/Islamic State via Reuters TV

TEMPO.CO, Bagdad - Serangan udara gabungan antara Angkatan Udara Amerika Serikat dan tentara Irak di Kota Al-Qaim, Irak, pekan lalu, dilaporkan tepat sasaran mengenai para petinggi pasukan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi, dan sepuluh petinggi ISIS lainnya dilaporkan terluka parah.

Sebuah surat kabar Irak menulis nama Jihadi John termasuk dalam pejabat yang terluka cukup berat akibat serangan itu. John adalah algojo yang mengeksekusi jurnalis Amerika James Foley dan Steven Sotloff, serta relawan Inggris Allan Henning dan David Haines. John bahkan dicap sebagai teroris paling dicari oleh sejumlah biro investigasi di seluruh dunia. (Baca: Peter Kassig, Relawan AS yang Dibunuh ISIS.)

"Kami sedang mengamati laporan bahwa salah seorang bernama Jihadi John terluka. Kami masih mencari mereka," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Irak, seperti dilaporkan Daily Mail, Ahad, 16 November 2014.

John dilaporkan sedang dirawat di rumah sakit di Deir-ez-Zour, Suriah. Namun pihak Kementerian masih mengumpulkan informasi dari berbagai sumber untuk memastikan kabar tersebut. "Kejadian itu sudah sepekan yang lalu. Kami belum punya perwakilan di Suriah untuk memastikan kabar tersebut. Jadi masih sulit bagi kami untuk memberikan konfirmasi," kata juru bicara itu.

Menurut laporan seorang sumber--suster yang merawat korban, salah satu pasien yang dia rawat adalah "pria yang memenggal kepala para jurnalis". Namun kabar itu juga belum dapat dipastikan. (Baca: Profil 'Jihadi John', Penjagal ISIS.)

John dilaporkan sedang bersama Baghdadi dalam sebuah rapat rahasia di bunker bawah tanah di al-Qaim, Irak, saat serangan itu terjadi. Pejabat Irak juga belum berkomentar, apakah John memang ditargetkan atau hanya kebetulan hadir dan kena serangan.

Jihadi John muncul pertama kali dalam video pemenggalan James Foley pada Agustus lalu. Lewat video itu, John berbicara dengan logat Inggris yang sangat kental. Para pengamat pun langsung berasumsi bahwa John berasal dari negeri yang dipimpin oleh Ratu Elizabeth II itu.

John diperkirakan berusia 28-31 tahun. Menurut laporan, ia bergabung dengan ISIS saat datang ke Irak dan sempat memimpin pasukan ISIS di Suriah.

RINDU P. HESTYA | DAILY MAIL







Berita Lain:
Kata Romo Benny Soal Muslim AS yang Salat di Katedral
Pertama Kali, Muslim Amerika Jumatan di Katedral
Jokowi Bahas Industri Pertahanan dengan Merkel

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

1 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

21 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

21 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

30 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

31 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

33 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

33 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

33 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

33 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

34 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya