Rwanda Kalahkan Indonesia Soal Bersih dari Korupsi

Reporter

Sabtu, 1 November 2014 05:07 WIB

Ketua DPD RI Irman Gusman, menyambut kedatangan Presiden Republik Rwanda Paul Kagame saat bertemu dengan di Kompleks Parlemen, Jakarta, 31 Oktober 2014. Foto: Dok. DPD RI

TEMPO.CO , Jakarta: Ketua Dewan Perwakilan Daerah RI Irman Gusman menyatakan Indonesia harus belajar dari Rwanda soal pemberantasan korupsi. Dalam peringkat yang disusun Transparansi Internasional, posisi Rwanda jauh di atas Indonesia.

“Berdasarkan data Transparancy International, Rwanda berada di peringkat 50 teratas sebagai negara di dunia yang bersih dari korupsi. Berbeda dengan Indonesia, yang saat ini berada pada peringkat 114,” ungkap Irman saat menerima kunjungan Presiden Rwanda, Paul Kagame, di Ruang Delegasi Ketua DPD RI, Gedung Nusantara 3 Komplek Parlemen RI, Jakarta, Jumat, 31 Oktober 2014.

Dalam pertemuan yang berlangsung selama satu jam tersebut, keduanya sepakat untuk meningkatkan hubungan bilateral dan kerja sama di bidang ekonomi. Irman juga menyatakan kagum pada keberhasilan Kagame mengatasi konflik atau perang saudara di negaranya.

"Rwanda itu terkenal karena konflik sosial atau perang saudara yang terjadi pada tahun 1974, tapi konflik tersebut bisa terselesaikan dengan baik. Dari Presiden Rwanda, kita bisa belajar mengatasi konflik yang terjadi di dalam negeri,” kata Irman dalam siaran pers yang diterima Tempo, Jumat.

Selain itu, lanjut Irman, berkat kemampuan Kagame dalam memimpin negara di kawasan Afrika Timur, Rwanda kini menjadi negara terdepan di Afrika. Dalam waktu hanya 16 tahun negara itu berhasil menjadikan ekonominya sebagai yang paling stabil di Afrika. Di bidang politik, partisipasi politik perempuan di dalam parlemen nasional Rwanda mencapai lebih dari 50 persen.

Adapun Presiden Kagame menyatakan ingin memperkuat kerja sama di bidang perdagangan dan investasi dengan Indonesia, pertukaran budaya dan pendidikan. "Saya datang ke negara ini untuk mendekatkan diri dengan Indonesia. Ini pertama kali saya berada di sini. Kami mencari kerja sama dengan Indonesia. Kami menginginkan adanya peningkatan hubungan dan kerjasama antara Indonesia dan Rwanda," kata dia.

NATALIA SANTI

Berita lain:
Beda Obor Rakyat dan Arsad Versi Kapolri
Landasan Pacu Susi Air Diduga Tak Berizin
Izin Landasan Pacu Susi Air Dipersoalkan



Berita terkait

Emmanuel Macron Minta Maaf, Akui Prancis Terlibat Genosida Rwanda

27 Mei 2021

Emmanuel Macron Minta Maaf, Akui Prancis Terlibat Genosida Rwanda

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengakui Prancis terlibat dalam genosida Rwanda yang menewaskan 800.000 Tutsi dan Hutu moderat.

Baca Selengkapnya

Fakta tentang Konflik Rwanda, Genosida dan Perang Saudara

17 Mei 2020

Fakta tentang Konflik Rwanda, Genosida dan Perang Saudara

Kepolisian Paris telah menangkap pria paling dicari di Rwanda, Felicien Kabuga, seorang arsitek genosida yang menewaskan sekitar 800.000 orang.

Baca Selengkapnya

Pria Eks Salesman Pepsi Cola Dinobatkan Jadi Raja Rwanda  

14 Januari 2017

Pria Eks Salesman Pepsi Cola Dinobatkan Jadi Raja Rwanda  

Pria warga Inggris yang pernah menjadi salesman Pepsi Cola ini secara mengejutkan diangkat menjadi Raja Rwanda.

Baca Selengkapnya

Minta Maaf, Gereja Katolik Akui Terlibat Genosida di Rwanda  

22 November 2016

Minta Maaf, Gereja Katolik Akui Terlibat Genosida di Rwanda  

Gereja Katolik meminta maaf atas keterlibatannya melakukan genosida dalam perang saudara di Rwanda tahun 1994 yang menewaskan 800 ribu orang.

Baca Selengkapnya

Bos Genosida Rwanda Ditangkap di London  

23 Juni 2015

Bos Genosida Rwanda Ditangkap di London  

Pernah menjadi utusan pasukan perdamaian PBB.

Baca Selengkapnya

Gorila Mabuk Tonjok Fotografer

9 Februari 2015

Gorila Mabuk Tonjok Fotografer

Gorila seberat 250 kilogram itu mabuk karena kebanyakan
memakan batang bambu. Fotografer jadi korban.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Rwanda Dihukum di Jerman karena Genosida

19 Februari 2014

Wali Kota Rwanda Dihukum di Jerman karena Genosida

Onesphore Rwabukombe dinilai membantu pembunuhan setidaknya 450 pria, wanita dan anak-anak di kompleks gereja Kiziguro.

Baca Selengkapnya

Panglima Perang Kongo Akhirnya Dibawa ke Den Haag

22 Maret 2013

Panglima Perang Kongo Akhirnya Dibawa ke Den Haag

Bosco Ntaganda, komandan pemberontak yang dijuluki "Terminator" itu, menyerahkan diri ke Kedutaan Besar AS Senin lalu.

Baca Selengkapnya

Rwanda Penjarakan Pemimpin Oposisi

31 Oktober 2012

Rwanda Penjarakan Pemimpin Oposisi

Dituduh terlibat dalam pembunuhan massal pada 1994.

Baca Selengkapnya

Militer Rwanda Dituduh Siksa Warga Sipil

8 Oktober 2012

Militer Rwanda Dituduh Siksa Warga Sipil

Rwanda dituding mensuplai persenjataan untuk pemberontak Kongo.

Baca Selengkapnya