Vladimir Putin hadiri hari kedua pertemuan KTT Asia-Eropa, di Milan, Italia, 17 Oktober 2014. Putin bertemu dengan Presiden Ukraina Petro Poroshenko, dan pemimpin negara-negara Barat dalam upaya untuk menegosiasikan krisis di Ukraina yang bisa meringankan sanksi terhadap Rusia. (AP/Felice Calabro)
TEMPO.CO, Helsinki - Siapa sangka Presiden Rusia Vladimir Putin masuk ke dalam daftar penjahat di Finlandia. Pada April 2013 lalu, sebuah stasiun TV swasta Finlandia, MTV3, mengungkap bahwa Putin masuk ke dalam daftar penjahat yang dikeluarkan Biro Penyelidikan Nasional Finlandia, NBI.
Namun, setelah diusut, ternyata ada kesalahan penyusunan daftar yang bocor ke publik. Jaksa penuntut Finlandia pada Selasa, 28 Oktober 2014 telah menyiapkan dakwaan kepada tiga staf kepolisian yang dianggap lalai karena memasukkan nama Putin ke dalam daftar penjahat.
Mengutip laporan BBC hari ini, awalnya ada tujuh orang yang diperiksa sejak awal Oktober lalu. Namun, pihak kejaksaan memutuskan untuk membebaskan empat lainnya dari dakwaan. (Baca: Mandi 'Darah', Kaum Feminis Tolak Putin di Italia)
Pihak berwenang Finlandia menyatakan penyusunan daftar penjahat tersebut tidak diawasi dengan baik dan nama-nama tersebut, termasuk nama Putin, dimasukkan hanya berdasarkan bukti yang tak kuat.
Akibat kelalaian ini, pemerintah Finlandia dibuat malu dan terpaksa menyampaikan permintaan maafnya kepada Rusia. (Baca: Vladimir Putin Ngebet Temui Jokowi)