James Foley Disiksa dengan Waterboarding oleh ISIS

Reporter

Selasa, 28 Oktober 2014 08:59 WIB

James Foley hilang di Suriah pada 22 November 2012 saat bekerja sebagai jurnalis frrelance untuk AFP dan GlobalPost. Sebelumnya ia pernah ditahan oleh kelompok pro-Gaddafi selama 44 hari di Libya pada 2011. AP/Steven Senne

TEMPO.CO, Jakarta - Wartawan asal Amerika, James Foley, yang telah dipenggal oleh kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) pada Agustus lalu juga disiksa dengan metode waterboarding. Hal ini diungkapkan oleh rekan-rekan tawanan yang satu ruangan dengan Foley saat masih dipenjara.

Waterboarding adalah cara interogasi yang paling keji yang digunakan oleh pengadilan Spanyol. Metode ini mensimulasikan rasanya tenggelam hingga hampir mati dengan memasukkan air ke mulut korban yang ditidurkan dan terikat. (Baca: Penyebab AS Gagal Selamatkan James Foley dari ISIS)

"Beberapa dari kami yang mencoba melarikan diri akan langsung dikenakan hukuman waterboarding oleh anggota muslim. Sementara itu, jika seorang muslim berusaha kabur, maka hukuman waterboarding dilakukan oleh anggota Amerika," kata Jejoen Bontinck, seorang pria Belgia yang satu ruang tahanan dengan Foley, kepada Time, seperti dilaporkan Daily Mail, Senin, 27 Oktober 2014.

Selain disiksa dengan waterboarding, kata Bontinck, Foley juga digantung terbalik dengan kaki diikat di sebuah tiang dan kepala hampir menyentuh tanah selama berjam-jam. "Saya melihat jelas ada bekas luka di pergelangan kakinya. Dia sempat bercerita kepada saya bahwa kakinya dirantai. Foley memang disiksa paling parah. Mungkin karena dia orang Amerika," kata Bontinck.

Tahanan ISIS juga dibuat kelaparan agar tidak bertenaga. Kata Bontick, ISIS hanya memberi makan seukuran satu cangkir teh dalam sehari. "Saya takut dan lemah. Namun, kami saling menguatkan," kata Bontinck. (Baca: Surat Terakhir James Foley untuk Keluarganya)

RINDU P. HESTYA | DAILY MAIL

Berita Lain:
ISIS Gagal Blokade Bantuan untuk Kurdi di Kobani
Gadis Ini Tur dengan Meniduri Pria di Kota Tujuan
ISIS Vs Kurdi Tewaskan 815 Orang di Kobani

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

5 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

24 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

25 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

34 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

35 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

36 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

36 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

37 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

37 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

37 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya