Hari Ini Milisi Pro-ISIS Eksekusi Sandera Jerman

Reporter

Jumat, 17 Oktober 2014 10:15 WIB

Kelompok bersenjata Abu Sayyaf di Filipina, Februari 2009. REUTERS

TEMPO.CO, Manila - Kelompok pemberontak Filipina Abu Sayyaf telah memperpanjang batas waktu hingga dua jam untuk mengeksekusi seorang sandera asal Jerman, Stefan Okonek, yang ditangkap sejak bulan April lalu. (Baca: Lagi, Militan Pro-ISIS Sandera Sekutu AS)

Dilaporkan Al Jazeera, dalam sebuah pernyataan di stasiun radio lokal, Okonek mengatakan kepalanya akan dipenggal pada hari Jumat, 17 Oktober 2014 sekitar pukul 17.00 waktu setempat atau sekitar pukul 16.00 WIB.

Ini merupakan kedua kalinya Okonek berbicara di stasiun radio komersial sejak batas waktu Jumat lalu berlalu. Ia mengaku saat ini ditahan di Pulau Jolo yang menjadi sarang bagi pemberontak separatis tersebut.

Dokter asal Jerman ini ditangkap bersama seorang wanita Jerman lainnya pada April lalu ketika kapal pesiar mereka mengalami kerusakan di sekitar Pulau Palawan, Filipina. Saat itu mereka akan melakukan perjalanan menuju Sabah, Malaysia.

Dari penangkapan itu, milisi Abu Sayyaf menuntut uang tebusan sebesar US$ 5,6 juta sebagai pertukaran sandera. Tak hanya itu, mereka juga meminta Jerman untuk menghentikan serangan kepada Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Memang Abu Sayyaf telah menyatakan akan menjadi pendukung setia ISIS.

Di lain pihak, dalam sebuah rekaman video yang dirilis Rabu, 15 Oktober lalu terlihat bahwa Okonek ditahan di sebuah lubang tanah yang disebut akan menjadi kuburannya jika tebusan tidak dibayar.

“Saya berada di dalam lubang berukuran tiga kali lima meter. Mereka mengatakan ini akan menjadi kuburan saya. Saya berharap masih bisa keluar dari sini. Tapi saya belum melihat upaya apa pun dari pemerintah untuk membebaskan saya,” ujar Okonek, yang mengaku berat badannya turun drastis selama disandera.

ANINGTIAS JATMIKA | AL JAZEERA

Terpopuler
Rehana, Pembasmi ISIS, Dikabarkan Tewas
Ratusan Pejuang ISIS di Kobane Tewas Dibom AS
29 Tahun Dibui, Pria AS Ini Ternyata Tak Bersalah
























Advertising
Advertising

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

2 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

22 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

22 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

31 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

32 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

33 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

33 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

34 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

34 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

34 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya