ISIS di Kobani, AS: Butuh Kesabaran demi Strategi  

Reporter

Kamis, 9 Oktober 2014 09:15 WIB

Pesawat F/A-18F Super Hornet dari kesatuan Fighting Black Lions of Strike Fighter Squadron terbang di atas kapal induk USS George H.W. Bush setelah melakukan serangan ke wilayah ISIS, 23 September 2014. AP/U.S. Navy, Mass Communication Specialist 3rd Class Brian Stephens

TEMPO.CO, Kobani - Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) akhirnya memasuki Kota Kobani, perbatasan Suriah dengan Turki. Padahal pasukan Kurdi dan tentara Amerika Serikat telah melakukan serangan balasan untuk melawan ISIS.

Sementara itu, pasukan Kurdi mengklaim serangan Amerika tidak tepat sasaran dengan memfokuskan serangan ke barak, pos, dan infrastruktur ISIS di Suriah. Padahal serangan langsung pada ISIS di barisan depan yang sudah siap untuk perang di Kobani lebih penting. Namun hal ini dibantah oleh AS, yang mengaku serangan itu adalah bagian dari strategi. (Baca: AS Dinilai Tidak Reaktif, ISIS Kuasai Kobani)

"Serangan ke infrastruktur ISIS penting untuk mengantisipasi serangan jangka panjang. Orang-orang perlu memahami bahwa kita perlu kesabaran untuk melakukan strategi. Kita tidak bisa memprediksi Kobani akan jatuh atau tidak ke tangan ISIS," kata juru bicara Pentagon, John Kirby, seperti dilaporkan Reuters, Rabu, 8 Oktober 2014.

Kirby menuturkan Kobani merupakan wilayah yang cocok diserang ISIS karena pertahanan di sana sudah keropos. Menurut Kirby, masih ada kota-kota lain yang terancam, dan saat itulah pasukan membutuhkan lebih banyak waktu. (Baca: Amerika Serikat Galang Kekuatan Melawan ISIS)

Pasukan Amerika Serikat mengklaim melakukan enam serangan udara untuk membantu pasukan Kurdi melawan ISIS di Kobani. Menurut laporan dari Pusat Komando AS (CENTCOM), serangan udara itu telah menghancurkan kendaraan lapis baja, kendaraan bersenjata, dan artileri milik ISIS.

RINDU P. HESTYA | REUTERS




Berita Lain:
Bau Busuk, Kekasih Mayang: Saya Masak Kaldu Babi
Kim Jong-un Menghilang dari Pyongyang
Zona Tempur ISIS Jadi Obyek Wisata Perang

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

2 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

22 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

23 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

31 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

32 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

34 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

34 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

34 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

34 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

35 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya