AS Dinilai Tidak Reaktif, ISIS Kuasai Kobani  

Reporter

Kamis, 9 Oktober 2014 08:33 WIB

Ilustrasi bendera Islamic State of Iraq and the Levant (ISIL) atau ISIS. TAUSEEF MUSTAFA/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, Kobani - Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) berhasil mengibarkan bendera kebanggaannya di Kobani, perbatasan Suriah dan Turki, sebagai bukti bahwa mereka telah berhasil menduduki wilayah itu. Keberhasilan ISIS diakui oleh tentara Kurdi yang mengatakan mereka kewalahan menahan serangan kelompok Islam radikal itu sejak tiga pekan lalu.

"ISIS menyerang dari tiga sisi dan mereka memaksa masuk ke kota. Kami akan terus berjuang," kata juru bicara pasukan Kurdi, Ojlan Esso, lewat sambungan telepon kepada Time, Rabu, 8 Oktober 2014.

Pasukan Kurdi mengklaim telah menangkis serangan ISIS baik dari udara dan darat. Ojlan menuding kekalahan ini disebabkan karena pemerintah Turki tidak memberi izin untuk masuk ke wilayah perbatasan dan bergabung dengan perjuang di Kobani. (Baca: PBB Sahkan Resolusi Lawan ISIS)

"Jumlah mereka terlalu sedikit untuk melawan ISIS. Pasukan Kurdi menerima serangan bertubi-tubi dan balasan mereka belum cukup untuk melawan kelompok militan itu," kata seorang analis dari Suriah, Jenny Cafarella.

Kegagalan ini bukan hanya "salah" pasukan Kurdi saja, tapi juga pasukan dari Amerika Serikat. Menurut pengakuan pasukan Kurdi, serangan tentara AS tidak terlalu berdampak besar untuk menghentikan ISIS. (Baca: Protes Soal ISIS, 12 Warga Turki Tewas)

"Serangan mereka tidak terkoordinasi. Tentara AS juga tidak melakukan apa-apa sampai akhirnya ISIS masuk ke perbatasan Kobani," kata salah satu pasukan ISIS.

ISS telah menggempur Kobani sejak awal Oktober lalu. Menurut Persatuan Demokratik Kurdi, ISIS menggunakan tank dan mortir untuk merebut Kobani sejak memasuki bukit Mostanour di luar Kobani.

RINDU P. HESTYA | TIME

Berita Lain:
Pacar Mayang Ternyata Juga Pekerja Seks
Mayang Prasetyo Operasi Kelamin di Thailand
11 Aturan ISIS untuk Para Jurnalis

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

1 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

20 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

21 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

29 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

30 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

32 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

32 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

32 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

33 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

33 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya