11 Aturan ISIS untuk Para Jurnalis

Reporter

Rabu, 8 Oktober 2014 07:32 WIB

Kelompok ekstrimis ISIS, berparade di Raqqa, Suriah, 30 Juni 2014. (AP/Raqqa Media)

TEMPO.CO, Jakarta - Nama kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) terus menjadi perbincangan oleh sejumlah media berita internasional. Kekejaman dan aksi terorisme yang dilakukan ISIS menjadi berita utama. Semua itu berkat jasa para jurnalis pemberani yang berhasil memberikan informasi dari tempat kejadian.

Ternyata untuk meliput berita tentang ISIS, para juru berita ini tidak boleh sembarangan. ISIS memiliki sebelas aturan yang berlaku bagi para jurnalis sebelum berita itu terbit.

Dikutip dari The Huffington Post, Selasa, 7 Oktober 2014, sebelas aturan ini pertama kali diterbitkan oleh media asal Suriah, Syria Deeply. Dari sebelas aturan itu, terlihat betapa rumitnya membuat berita tentang ISIS. Berikut rinciannya:

1. Para jurnalis harus bersumpah untuk setia pada pemimpin ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi. Jurnalis harus menganggap Abu Bakar sebagai subjek dari ISIS dan menjadikan dia sebagai imam.

2. Semua pekerjaan jurnalis berada dalam pengawasan khusus oleh kantor media ISIS.

3. Jurnalis boleh bekerja secara langsung dengan kantor-kantor berita internasional (seperti Reuters, AFP, dan AP), tapi mereka harus menghindari semua satelit TV internasional. Jurnalis juga dilarang untuk memberikan materi secara eksklusif atau berhubungan (baik dengan suara atau gambar) dalam kapasitas apa pun.

4. Jurnalis dilarang bekerja sama melalui cara apa pun dengan media yang telah masuk daftar hitam, khususnya dari negara-negara Islam (seperti Al-Arabiya, Al Jazeera, dan Orient). Jurnalis yang melanggar harus bertanggung jawab.

5. Jurnalis diizinkan untuk meliput kejadian di pemerintahahan, baik dalam bentuk gambar ataupun tulisan tanpa harus merujuk kepada kantor media ISIS. Namun, jurnalis harus menuliskan nama mereka pada setiap berita dan foto yang diterbitkan.

6. Jurnalis tidak diizinkan untuk menerbitkan laporan tanpa mengacu pada kantor media ISIS terlebih dahulu.

7. Jurnalis boleh memiliki akun di media sosial dan blog untuk menyebarkan berita dan gambar. Namun, kantor berita ISIS harus memiliki alamat dan nama akun tersebut.

8. Jurnalis harus mematuhi peraturan saat mengambil foto di wilayah ISIS dan menghindari pengambilan gambar di daerah yang dilarang.

9. Kantor media ISIS akan menindaklanjuti karya jurnalis di wilayah ISIS dan media pemerintahan. Pelanggaran pada aturan akan menyebabkan penangguhan jurnalis dari pekerjaannya dan akan diminta untuk bertanggung jawab.

10. Aturan tersebut belum final dan dapat berubah sewaktu-waktu tergantung pada keadaan dan tingkat kerja sama antara jurnalis dan komitmen mereka untuk rekan-rekan di kantor media ISIS.

11. Jurnalis diberi izin untuk bekerja setelah mengajukan permohonan lisensi di kantor media ISIS.

RINDU P. HESTYA | THE HUFFINGTON POST




Berita Lain:
Mayang Sebut Dirinya Waria Kelas Atas Asia
Mayang Sempat Mengajak Kekasihnya ke Lampung
Facebook Mayang Dibanjiri Pesan Duka

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

1 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

20 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

21 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

30 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

31 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

32 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

32 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

33 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

33 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

33 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya