Wanita Eropa Ikut Jihad Brigade Al-Khansaa ISIS  

Reporter

Selasa, 7 Oktober 2014 15:00 WIB

Bocah Suriah menangis saat polisi mencari tas mereka setelah menyeberangi perbatasan Suriah dan Turki di Suruc, Sanliurfa, Turki, 23 September 2014. Badan pengungsi PBB mengatakan, sekitar 400.000 orang melarikan diri ke Turki dari wilayah Kurdi Suriah untuk menghindari serangan ISIS. AFP/Bulent KILIC

TEMPO.CO, Raqqa - Brigade Al-Khansaa yang merupakan milisi wanita kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) diduga kuat banyak diisi oleh wanita-wanita yang berasal dari luar Irak dan Suriah, termasuk dari negara-negara Eropa. (Baca: Milisi Wanita ISIS Bentuk Brigade Al-Khansaa)

Brigade yang berbasis di Kota Raqqa ini memiliki sekitar 25-30 anggota. Media Inggris menduga kuat bahwa di antara Brigade Al-Khansaa terdapat Aqsa Mahmood, wanita berusia 20 tahun asal Glasgow, Skotlandia, yang melakukan perjalanan ke Suriah sejak November 2013. (Baca: Lewat Twitter, Wanita Skotlandia Ajak Berjihad)

Tak hanya Aqsa, menurut laporan News.com.au, dua remaja Austria, Sabrina Selimovic, 16 tahun, dan Samra Kesinovic, 15 tahun, diduga kuat bergabung dengan Al-Khansaa. Interpol masih mencari keberadaan kakak-beradik yang menghilang dari rumah mereka di Wina itu.

Adapun dari Inggris, Khadijah Dare telah menjadi perempuan pertama yang bergabung dengan ISIS. Wanita asal London, Inggris, ini menikah dengan Abu Bakr, seorang laki-laki berdarah Swedia yang juga anggota kelompok militan ISIS.

Pada Juli 2014, Dare muncul dalam sebuah video dokumenter dari UK Channel 4. Video tersebut menayangkan film tentang seorang perempuan Inggris yang bergabung dengan ISIS di Suriah. Dalam film itu, Dare menyebut dirinya sebagai "Maryam". Dia berbicara di depan kamera bahwa dirinya bukanlah seorang pejuang, tetapi lebih suka menjadi seorang relawan yang bersedia mati demi agama. (Baca: Khadijah, Militan Wanita Pertama ISIS Asal Inggris)

Satuan ini bertugas berpatroli di jalan-jalan Kota Raqqa untuk memastikan semua wanita mematuhi peraturan dalam menggunakan pakaian muslimah sebagaimana digariskan ISIS. Mereka akan menghukum perempuan yang hanya memakai jilbab biasa atau abaya yang terlalu pas di tubuh. Tak hanya itu, wanita yang memperlihatkan matanya juga akan mendapatkan hukuman, seperti hukuman cambuk.

ANINGTIAS JATMIKA | NEWS.COM.AU | BBC | HUFFINGTON POST


Terpopuler
WNI Korban Pembunuhan di Australia Diduga Transgender
Mayang Sebut Dirinya Waria Kelas Atas Asia
Dibunuh, Jaringan Prostitusi Mayang Diselidiki









Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

20 jam lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

20 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

20 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

29 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

30 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

31 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

31 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

32 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

32 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

32 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya