3 Ribu Warga Eropa Bergabung dengan ISIS

Reporter

Jumat, 26 September 2014 18:52 WIB

Herve Gourdel (tengah), warga Prancis yang diculik, berlutut di depan militan bertopeng dalam video yang dirilis 24 September 2014. Militan Aljazair telah memenggal Herve Gourdel, yang diculik Ahad lalu dalam rekaman video yang mirip dengan pemenggalan militan ISIS di Irak. REUTERS/SITE Intel Group

TEMPO.CO, Jakarta - Warga Eropa yang telah bergabung dengan kelompok militan Islamic State of Iraq and al-Sham (ISIS) di Suriah dan Irak bertambah banyak. Jumlahnya kini mencapai 3 ribu orang. (Baca juga: ISIS Merancang Serangan ke Barat)

Koordinator Kontra-terorisme Uni Eropa, Giles de Kerchove, mengatakan jumlah itu merupakan gabungan semua orang yang telah pergi ke wilayah tersebut, termasuk mereka yang tewas dan telah kembali ke negara asalnya.

Giles juga memperingatkan serangan udara dari negara Barat dan sekutunya akan meningkatkan risiko serangan balasan di Eropa. "Saya kira kita harus mengakui bahwa akan dilakukan sebuah serangan balasan," katanya seperti dikutip dari BBC, Jumat, 26 September 2014.

Giles memberikan contoh pembalasan itu dengan kasus penculikan warga Prancis yang diculik dan dipenggal oleh kelompok ISIS di Aljazair beberapa waktu lalu. "Itu jelas, tiga hari lalu ISIS mengeluarkan pernyataan akan ada pembalasan terhadap koalisi dan mereka melakukan apa yang telah diumumkan," ujarnya. (Baca juga: Ini Sosok Cantik di Balik Serangan Melawan ISIS)

ISIS yang kini berganti nama menjadi Islamic State (IS) atau Negara Islam itu telah menguasai sebagian besar wilayah di Irak dan Suriah dalam beberapa bulan terakhir. Pasukan Amerika Serikat telah meluncurkan lebih dari 200 serangan udara melawan kelompok militan ISIS di Irak sejak Agustus 2014. Senin, 22 September 2014, Amerika mulai membidik kelompok tersebut di Suriah.

Menurut Kerchove, terjadinya lonjakan di Eropa ini kemungkinan besar akibat deklarasi ISIS atas apa yang mereka sebut kekhalifahan di Suriah dan Irak pada Juni lalu. Dewan Keamanan (DK) PBB, Rabu, 24 September 2014, akhirnya mengadopsi resolusi yang menyerukan negara-negara mencegah warganya bergabung dengan ISIS di Irak dan Suriah. (Baca juga: Milisi Aljazair Pro-ISIS Penggal Warga Prancis)

Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) memperkirakan hingga saat ini jumlah anggota kelompok ISIS di Suriah dan Irak mencapai 31 ribu orang, atau tiga kali lipat lebih banyak dari yang dikhawatirkan sebelumnya.

ROSALINA

Berita Terpopuler
Bendera PKS Dibakar, Jumhur: Massa Marah
RUU Pilkada, Kubu Jokowi di Ambang Kekalahan
Kisruh RUU Pilkada, Bendera PKS Dibakar

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

3 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

22 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

23 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

31 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

32 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

34 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

34 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

34 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

35 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

35 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya