Dokter berbicara pada pasien yang terjangkit ebola saat berhasil menangkapnya untuk dibawa kembali ke karantina di Rumah Sakit Monrovia Elwa, Paynesville (1/9). REUTERS/Reuters TV
TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan farmasi asal Inggirs, GlaxoSmithKline, tengah melakukan uji coba vaksin pencegah wabah ebola kepada manusia setelah sebelumnya vaksin itu diklaim efektif mengobati monyet yang terinfeksi. Ini adalah percobaan pertama vaksin uji coba itu kepada manusia untuk mempercepat ketersediaan pengobatan wabah mematikan ini.
"Ada kebutuhan vaksin yang sangat mendesak mengingat ebola yang semakin parah. Kami ingin memastikan bahwa vaksin ini aman dan mampu membuat sistem kekebalan tubuh kebal terhadap infeksi," kata dr. Anthony Fauci, direktur dari National Institute of Allergy and Infectious Diseases, tempat melaksanakan uji coba, seperti dilaporkan ABC News, Rabu, 3 September 2014. (Baca: WHO: Dunia Menyepelekan Ebola)
Vaksin uji coba ini adalah hasil kerja sama GlaxoSmithKline dengan National Institutes of Health di Amerika Serikat. Berbeda dengan ZMapp yang mengobati infeksi, vaksin ini dikembangkan untuk mencegah ebola. (Baca: Uji Coba Vaksin Ebola Berhasil)
Fauci menjelaskan data hasil uji coba harus diselesaikan pada akhir tahun ini. Jika uji coba berhasil, GlaxoSmithKline berencana akan memproduksi 10 ribu dosis vaksin yang akan diberikan kepada petugas kesehatan di negara-negara yang terjangkit wabah ebola pada 2015 mendatang.
Bamsoet Kembali Dorong Peningkatan Kualitas Pendidikan
2 menit lalu
Bamsoet Kembali Dorong Peningkatan Kualitas Pendidikan
Bambang Soesatyo mendorong agar kualitas pendidikan di Indonesia terus ditingkatkan. Baik melalui perbaikan kurikulum ataupun peningkatan kapabilitas pengajar atau guru.
Telkomsel Pastikan Akses Jaringan Broadband dalam WWF 2024
16 menit lalu
Telkomsel Pastikan Akses Jaringan Broadband dalam WWF 2024
Telkomsel telah memastikan kesiapan infrastruktur terdepan untuk mendukung kenyamanan aktivitas komunikasi dan pengalaman digital seluruh perwakilan delegasi World Water Forum 2024 dengan mengoptimalkan kapasitas dan kualitas jaringan dari 4G hingga 5G di 344 site eksisting.
Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI), membentuk kelompok tani mahasiswa sebagai ujung tombak masa depan bangsa yang harus memiliki konsen terhadap sektor pertanian.