Tim Investigasi PBB ke Irak Selidiki ISIS  

Reporter

Rabu, 3 September 2014 15:34 WIB

Sejumlah anggota investigasi PBB berdiskusi setelah mengambil sampel di dekat bagian rudal yang diduga salah satu roket kimia di Zamalka, Suriah (28/8). AP/United media office of Arbeen, File

TEMPO.CO, Bagdad - Perserikatan Bangsa-Bangsa akan mengirim tim investigasi ke Irak untuk menyelidiki pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan kelompok milisi ISIS dan kelompok teroris lainnya. Dengan adanya video pemenggalan, perbudakan, dan pelecehan seksual dari milisi ISIS, PBB menyatakan ISIS sudah bertindak melewati batas kemanusiaan. Dewan HAM PBB telah menyetujui rencana ini.

Dikutip dari Reuters, Wakil Komisaris Dewan HAM PBB Flavia Pansieri mengatakan, di Jenewa, pasukan pemerintah Irak juga telah melakukan kekejaman selama tiga bulan terakhir konflik di sana. Pansieri menambahkan, dia juga khawatir dengan penganiayaan yang terjadi terhadap warga Kristen, Yazidi, Syiah, dan etnis lainnya di Irak. Sebelum ISIS muncul, mereka telah hidup berdampingan selama ribuan tahun. (Baca: ISIS Kembali Eksekusi Jurnalis Amerika Serikat)

Seperti dilansir The Guardian, 2 September 2014, Menteri Hak Asasi Manusia Irak Mohammed Shia Al Sudani mengatakan kepada 47 anggota Dewan HAM PBB bahwa milisi ISIS telah bersikap seperti manusia barbar dengan menyerang Irak. Namun Al Sudani tidak memberikan komentar mengenai tuduhan tentara Irak yang juga melakukan kekejaman dan pelanggaran HAM.

"ISIS bukan hanya menjadi permasalahan Irak. Mereka sudah menjadi ancaman bagi seluruh negara di dunia", kata Al Sudani. (Baca: AS Kirim 350 Pasukan Tambahan ke Irak)

Human Rights Watch pada Senin waktu setempat mengatakan ada bukti otentik bahwa milisi ISIS telah menggunakan bom bawah tanah di sebelah utara Suriah. Namun pengawas yang berbasis di New York mengatakan pasukan pemerintah Irak telah menggunakan jenis senjata tersebut sejak tahun 2012.

Berdasarkan laporan dari PBB, dalam satu tahun terakhir, lebih dari 1,6 juta warga Irak mengungsi dan 850 ribu di antaranya meninggalkan rumah mereka pada Agustus 2014. Sebanyak 3 juta warga Suriah juga mengungsi dan 6,5 juta orang telantar.


THE GUARDIAN | REUTERS | VIQIANSAH DENNIS

Baca juga:
Jero Wacik Resmi Jadi Tersangka
Soal Skandal Asusila, Ini Pengakuan Gubernur Riau
Hatta: Tak Sedikit pun Terpikir Jegal Jokowi
Ini Alasan Pemindahan Makam Nabi Muhammad
Pendiri Golkar Cap Agung Laksono Pengkhianat

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

4 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

23 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

24 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

32 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

33 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

35 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

35 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

35 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

36 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

36 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya