Militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menunjukan kan puluhan tentara Irak yang mereka tangkap sebelum dieksekusi. PBB telah mengutuk tindakan militan ISIS yang melakukan eksekusi terhadap pasukan Irak. dailymail.co.uk
TEMPO.CO, Damaskus - Jumlah militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), yang kini menyebut diri sebagai Negara Islam, telah mencapai angka seratus ribu orang. Angka ini terbilang besar mengingat ISIS merupakan kelompok yang baru berdiri.
Gerakan yang terarah dan kepemimpinan Abu Bakr al-Baghdadi membuat banyak jihadis muda, bahkan yang berasal dari negara lain, tertarik untuk bergabung dengan ISIS. Pada Juli lalu saja, kelompok pemantau Observatorium Hak Asasi Suriah mencatat ada enam ribu orang yang bergabung dengan ISIS.
“Bulan Juli merupakan perekrutan terbesar sejak kelompok ini muncul di Suriah pada 2013 dengan lebih dari enam ribu pejuang baru,” kata Rami Abdel Rahman, direktur kelompok pemantau yang berbasis di Inggris itu kepada Al Jazeera.
Rahman mengatakan perekrutan yang terjadi di Suriah ini saja melibatkan lebih dari seribu pejuang dari negara lain, seperti Cek, Cina, Eropa, dan negara-negara Arab. Sebagian besar dari mereka memasuki Suriah melalui Turki.
Tak hanya pejuang baru, sekitar 200 jihadis berasal dari kelompok al-Nusra yang berafiliasi dengan Al-Qaeda. Mereka membelot dan memilih bergabung dengan ISIS.
Keberhasilan Baghdadi, yang dikenal sebagai komandan medan perang yang memiliki analisis dan taktik yang hebat, membuat banyak militan lebih tertarik bergabung dengan ISIS dibandingkan dengan Al-Qaeda. (Baca: Jihadis Muda Lebih Tertarik ISIS daripada Al-Qaeda)
Mengutip laporan RT.com, 27 Agustus 2014, Hisham al-Hashimi, pakar keamanan terkemuka di Irak, memperkirakan kelompok ini tumbuh mencapai 100 ribu orang dengan perkiraan 20-50 ribu jihadis asing termasuk di dalamnya. (Baca: Jihadis ISIS Capai 100 Ribu Orang)