Sejumlah pengungsi Irak berada diatas truk berebut mendapatkan baju yang diberikan oleh amal di Kamp pengungsian di Bajid Kandala, kota Feeshkhabour, Irak (20/8). Sebanyak 1.5 juta warga Irak mengungsi akibat peperangan dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). AP/Khalid Mohammed
TEMPO.CO, Riyadh - Ahli hukum Islam Arab Saudi mengingatkan agar para pemuda tidak terlibat dalam gerakan jihad. Pemerintah dan kalangan agama Arab Saudi telah menyatakan ideologi Islam yang berasal dari Al-Qaeda dan ISIS itu sesat.
Seperti dilansir Reuters, 28 Agustus 2014, Riyadh, kota pengekspor minyak paling besar di dunia, khawatir dengan berkembangnya jumlah orang-orang yang bergabung dengan kelompok milisi ISIS di Irak dan Suriah. Yang mereka takutkan adalah warga Arab Saudi yang bergabung dengan ISIS nantinya malah akan menyerang negaranya sendiri. (Baca: Jihadis ISIS Capai 100 Ribu Orang)
Riyadh merupakan salah satu kota yang menjadi basis dari kelompok pemberontak Islam Sunni yang melawan pasukan Presiden Bashar al-Assad dari Suriah. Sebelumnya Syekh Abdulaziz Al al-Sheikh, pemimpin otoritas tertinggi agama di Arab Saudi, mengatakan Al-Qaeda dan ISIS sebagai musuh utama negara. Pesan ini rutin disampaikan dalam setiap ceramah salat Jumat. (Baca:Pakai Waterboarding, ISIS Siksa Wartawan AS) Dalam rentang tahun 2003-2006, milisi Arab Saudi yang berjihad di Irak dan Afganistan telah kembali ke Arab Saudi kemudian mengancam akan menyerang pemerintah. Ratusan milisi tersebut telah ditangkap dan dipenjara.