Ibu Jurnalis AS Akui Kekhalifahan ISIS  

Reporter

Kamis, 28 Agustus 2014 10:16 WIB

Ilustrasi bendera ISIS/ISIL. Wikipedia.org

TEMPO.CO, Miami - Shirley Sotloff, ibu dari wartawan Amerika Serikat Steven Sotloff yang ditahan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang kini menyebut diri sebagai Negara Islam, menjadi non-muslim pertama yang mengakui kekhalifahan yang dipimpin Abu Bakar al-Baghdadi tersebut. (Baca: Ibu Jurnalis AS Rilis Video untuk Pemimpin ISIS)

Dalam videonya ia menyebut, “Saya mengirimkan pesan ini kepada Anda, Abu Bakar al-Bahgdadi al-Quraisy al-Hussaini, khalifah dari Negara Islam,” ujar Shirley menyapa Baghdadi, seperti dikutip dari New York Times, Selasa, 27 Agustus 2014. (Baca: Eksekusi Foley, ISIS Juga Tahan Wartawan AS Steven)

Wanita yang berprofesi sebagai guru di Miami, AS, itu terus mengulangi sebutannya itu. “Kau khalifah, dapat memberikan amnesti. Saya meminta tolong untuk melepaskan anak saya. Saya meminta Anda untuk mengampuni nyawanya,” ucap Shirley.

Sikap Shirley ini dinilai Daveed Gartenstein-Ross, Direktur Pusat Studi Radikalisasi Teroris di Yayasan Pertahanan Demokrasi di Washington, bisa membantu Shirley untuk mencapai tujuannya.

"Baghdadi telah berhasil mengerahkan kekuasaannya di wilayah geografis yang mengontrol di Suriah dan Irak, tetapi memiliki pengakuan yang sangat terbatas di luar kekuasaannya itu," kata Gartenstein-Ross, penulis buku tentang warisan Osama bin Laden. Oleh sebab itu, ujar Gartenstein-Ross, hal ini akan menantang Baghdadi sekaligus memberi tekanan kepadanya.

Video ini merupakan balasan dari video pemenggalan wartawan AS yang dirilis pada Ahad pekan lalu. Dalam video tersebut ditampilkan seorang wartawan AS, James Foley, yang dipenggal dengan sebilah pisau. Steven juga ditampilkan di sana dalam keadaan hidup. ISIS berjanji akan melakukan pemenggalan pada Steven jika tuntutan mereka, termasuk meminta AS angkat kaki dari Irak, tidak dipenuhi.

ANINGTIAS JATMIKA | NEW YORK TIMES

Berita Lainnya
Lawan Rokok, Bloomberg Sumbang Rp 385 Triliun
Surat Terakhir James Foley untuk Keluarganya
Seribu Lebih Anak di Inggris Diperkosa dan Dijual










Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

2 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

22 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

22 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

31 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

32 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

33 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

33 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

34 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

34 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

34 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya