Ini 8 Anggota ISIS yang Mirip Pemenggal Jurnalis AS

Reporter

Selasa, 26 Agustus 2014 14:25 WIB

Militan ISIS memegang pisau berbicara dengan pria yang diduga sebagai jurnalis Amerika James Foley dalam video yang diunggah ke media sosial pada 19 Agustus 2014. Dalam video berjudul "A Message to America" ini nyawa James Foley berakhir dengan dipenggal. REUTERS/Social Media Website

TEMPO.CO, London - Badan intelijen Inggris, MI5, merilis daftar nama terduga pelaku pemenggalan jurnalis asal Amerika Serikat, James Foley, 40 tahun. Si algojo dipercaya sebagai warga negara Inggris lantaran beraksen London saat berbicara sebelum memenggal leher Foley.

Mirror mengabarkan, Senin, 25 Agustus 2014, Duta Besar Inggris untuk Amerika Serikat Sir Peter Westmacott mengatakan penyelidikan terhadap pembunuh Foley semakin mendekati titik terang. Pihak keamanan Inggris telah merilis daftar nama sekitar 20 orang kelahiran Inggris terduga anggota ISIS yang ditengarai membunuh jurnalis lepas itu.(Baca:Diduga Terkait ISIS, 3 Pedagang Sayur Diawasi)

Dari 20 nama yang menjadi buron, sumber intelijen Inggris telah mengidentifikasi 8 nama yang diduga sebagai orang di balik topeng dalam video sadis pemenggalan Foley. Berikut kedelapan orang yang diduga sebagai algojo yang dijuluki John si Pejihad itu:(Baca:Wartawan Dipenggal ISIS, AS Luncurkan 14 Serangan)

1. Abu Abdullah Al-Britani, 32 tahun, asal Portsmouth. Dia adalah 1 dari 6 orang asal Portsmouth yang pergi ke Suriah. Bentuk tubuh, mata dan warna kulitnya terlihat sama dengan John.

2. Aline Davis, 30, asal London. Mantan pengedar obat-obatan terlarang yang masuk Islam pada umur 15 tahun. Istrinya, Amal El-Wahabi, 27, didakwa mendanai gerakan teroris.

3. Amer Deghayes, 20, asal Brighton. Mahasiswa yang terbang ke Suriah pada Oktober 2014 dengan saudara laki-lakinya. Mukanya yang panjang dan posturnya tinggi membuatnya mirip dengan John.

4. Isl Jabbar, 22, asal London. Dia bekerja di House of Fraser, kemudian meninggalkan Inggris untuk bergabung dengan Brigade Bin Laden di Suriah.

5. Junaid Hussain, 20, asal Birmingham. Dia pernah dipenjara selama 6 bulan karena mencuri informasi dari mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair. Matanya sama dengan John, tetapi dia memiliki aksen Birmingham, bukan London.

6. Aseel Muthana, 17, asal Cardiff. Dia pergi ke Suriah pada Februari 2014 untuk bergabung degan kakaknya, Nasser Muthana, 20.

7. Razul Islam, 21, asal London. Kakaknya, Shajul, ditangkap karena menculik seorang jurnalis asal negara Barat di Suriah.

8. Abdel-Majed Abdel Bary, 23, asal London. Seorang rapper dan anak mantan anggota milisi Mesir. Namun suaranya tidak begitu mirip dengan suara algojo di video.



MIRROR | VIQIANSAH DENNIS




Baca juga:
Densus 88 Tangkap 4 Terduga Teroris di Serang
Jokowi dan SBY Dipastikan Bertemu di Bali Besok
Angkutan di Samarinda Kehilangan Jatah BBM Subsidi
Guru Renang Sodomi Delapan Muridnya







Advertising
Advertising

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

1 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

20 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

21 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

29 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

30 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

32 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

32 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

32 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

33 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

33 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya