Kesaksian Dua Sandera Prancis tentang Foley

Reporter

Editor

Indah Pratiwi

Jumat, 22 Agustus 2014 11:20 WIB

James Foley kontributor freelance GlobalPost, saat meliput di Benghazi, Libya dalam video yang dirilis pada 7 April 2011 oleh GlobalPost. Foley tidak diketahui keberadaannya selama 2 tahun sebelum beredar video pembunuhannya. AP/GlobalPost

TEMPO.CO, Paris - Jurnalis asal Amerika Serikat, James Foley, dieksekusi kelompok bersenjata Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) pekan ini. Mereka mengunggah video eksekusinya di dunia maya.

Dua sandera Prancis yang ditahan bersama Foley di Suriah dan dibebaskan Mei lalu buka suara tentang hari-hari panjangnya bersama jurnalis yang melaporkan untuk Global Post ini dalam penahanan ISIS. Menurut dia, Foley kerap menjadi bulan-bulanan bukan hanya karena dia warga AS, tapi juga karena penjaga menemukan foto John Foley, saudaranya, yang personel militer AS.

Foley, menurut Didier François kepada radio Europe 1, pernah disalib pada dinding. Tak hanya itu, dia juga pernah dijadikan bahan "mainan" dengan pura-pura dieksekusi.

Nicholas Henin, sandera Prancis lainnya, mengatakan kepada BBC bahwa Foley dijadikan "kambing hitam" oleh para anggota ISIS. Mereka tinggal bersama dalam sebuah kamar yang sangat sempit dan hanya boleh menggunakan toilet dua sampai tiga kali saja sehari.

ISIS menuntut tebusan US$ 132 juta untuk pembebasan Foley, tapi pemerintah AS atau Inggris tak menganut kebijakan membayar uang tebusan bagi para sandera. Phil Balboni, CEO Global Post, mengatakan kepada NBC News permintaan tebusan lebih tinggi dari sandera asal negara lain hanya karena dia seorang warga AS.

Pasukan AS pernah berusaha menyelamatkan Foley pada awal Juli lalu. Namun, misi gagal karena mereka menyerbu tempat yang salah. Menurut Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri, aksi ini gagal karena para sandera telah dipindahkan ke tempat lain. "Operasi ini melibatkan kekuatan udara dan darat dan terfokus pada jaringan tertentu dalam ISIS," kata pernyataan Departemen Luar Negeri. "Sayangnya, misi itu tidak berhasil karena para sandera tidak lagi berada di lokasi yang ditargetkan."

Meski tak secara detil diungkapkan, New York Times mendasarkan berita pada pengakuan seorang sumber yang menyatakan misi itu dilakukan oleh dua lusin anggota pasukan khusus yang turun di Suriah pada awal Juli. Setelah terjadi tembak-menembak, mereka memastikan para sandera tak lagi berada di sana. Namun, sumber itu menolak menyebut lokasi serangan.

GUARDIAN | EUROPE 1 | INDAH P






TERPOPULER:
Kronologi Kerusuhan Massa Pro-Prabowo di MK
MK Tolak Seluruh Gugatan Prabowo
SBY Merasa Dituduh Merecoki Jokowi
Usai Putusan MK, PKB Usulkan Bagi-bagi Kekuasaan
Dipanggil 'Presiden', Jokowi Beri Hormat Sempurna

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

3 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

22 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

23 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

31 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

32 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

34 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

34 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

34 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

35 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

35 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya