Penyebab AS Gagal Selamatkan James Foley dari ISIS

Reporter

Editor

Indah Pratiwi

Kamis, 21 Agustus 2014 21:17 WIB

Militan ISIS memegang pisau berbicara dengan pria yang diduga sebagai jurnalis Amerika James Foley dalam video yang diunggah ke media sosial pada 19 Agustus 2014. Dalam video berjudul "A Message to America" ini nyawa James Foley berakhir dengan dipenggal. REUTERS/Social Media Website

TEMPO.CO, Washington - Amerika Serikat pernah berusaha untuk menyelamatkan jurnalis James Foley yang disandera oleh kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) pada awal Juli lalu. Namun, misi gagal ketika mereka melakukan serbuan di lokasi yang salah. Foley diketahui dieksekusi dengan cara dipenggal kepalanya oleh kelompok militan Irak itu kemarin.

Kegagalan misi, seperti menurut laporan yang dirilis oleh Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri, karena para sandera telah dipindahkan pada saat pasukan AS tiba untuk penyelamatan. "Operasi ini melibatkan kekuatan udara dan darat dan terfokus pada jaringan tertentu dalam ISIS," kata pernyataan Departemen Luar Negeri. "Sayangnya, misi itu tidak berhasil karena para sandera tidak lagi berada di lokasi yang ditargetkan."

Meski tak secara detil diungkapkan, New York Times mendasarkan berita pada pengakuan seorang sumber yang menyatakan misi itu dilakukan oleh dua lusin anggota pasukan khusus yang turun di Suriah pada awal Juli. Setelah terjadi tembak-menembak, mereka memastikan para sandera tak lagi berada di sana. Namun, sumber itu menolak menyebut lokasi serangan.

Pemerintahan Obama mengungkapkan mereka tahu tentang e-mail yang dikirim pada keluarga Foley pekan lalu, yang memperingatkan bahwa mereka “akan mengeksekusi Jim”. Sumber New York Times itu menyatakan e-mail itu tampaknya dikirim setelah misi penyelamatan yang gagal itu.

E-mail itu, menurut Philip Balboni, pendiri Global Post--media tempat Foley bernaung--harus membuat AS waspada. Di dalamnya, katanya, “penuh kebencian terhadap AS dan ancaman pengeboman”.

"Kami jelaskan pada mereka bahwa Jim adalah wartawan yang tidak bersalah dan tidak melakukan tindakan yang membahayakan warga Suriah," katanya. "Sayangnya, tak ada ampunan bagi Jim."

Ia juga mengatakan dirinya yakin pemerintah federal tahu di mana Foley disandera. Namun WCVB-TV melaporkan bahwa pemerintah tidak terlibat dalam negosiasi pembebasan Foley. Pemerintah membiarkan Global Post dan negosiatornya membuat kontak sendiri dengan para penyandera.

Pada hari Rabu, Presiden Barack Obama menyatakan bahwa "seluruh dunia terkejut dengan pembunuhan brutal itu." Ia menyampaikan pernyataan selama lima menit pada Rabu sore saat berlibur di Matha’s Vineyard. Menurut dia, AS tidak akan mundur dari ISIS, kelompok teror militan di balik kematian Foley.

"ISIL tidak beragama," katanya. "Korban mereka mayoritas adalah muslim dan tidak ada keyakinan mana pun yang mengajarkan orang untuk membantai mereka yang tak berdosa," ujarnya.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry menyatakan apa yang dilakukan ISIS yang mengeksekusi Foley adalah tindakan pengecut. "Tak akan ada pengecut bertopeng yang akan bisa mencuri warisan keberanian warga AS," katanya.

NEW YORK TIMES | INDAH P


Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

3 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

22 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

23 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

31 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

32 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

34 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

34 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

34 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

34 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

35 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya