Bagaimana ISIS Hancurkan Toleransi Beragama di Irak?  

Reporter

Senin, 18 Agustus 2014 13:46 WIB

Anggota ISIS.lbcgroup.tv

TEMPO.CO, Mosul Para pengungsi berusaha mencari tempat berteduh di halaman Katedral Uskup Bashar Warda, Kota Irbil, Irak, Sabtu dua pekan lalu. Beberapa orang duduk di antara semak-semak. Sedangkan yang lainnya bergerombol di bawah bayang-bayang bangunan gereja agar terlindung dari sengatan matahari. Anak-anak dan perempuan mendapat tempat lebih baik di dalam ruang gereja. Namun 4.000 orang itu masih merasakan kengerian karena terusir dari kampung halaman mereka.

“Kami tidak pernah menyangka hari ini akan datang. Kota Mosul tanpa warga Kristen dan dataran Niniveh tanpa penduduk minoritas,” kata Warda. “Hubungan baik di antara seluruh komunitas hancur dalam sekejap."

Toleransi beragama dan antar-etnis sejatinya telah terjalin selama dua millennia di tanah Irak bagian utara dan barat daya. Penduduk muslim Sunni-Syiah tinggal dengan damai bersama kelompok minoritas Kristen Asiria, Yazidi, Sabian, Madean, hingga Saba’i. Namun kekejaman kelompok Negara Islam Irak dan Syam (IS) dalam dua bulan terakhir telah menghancurkan keharmonisan selama 2.000 tahun tersebut. (Baca: ISIS Subur di Irak karena Faktor Ekonomi)

“Mereka (para pengungsi) dapat menceritakan bagaimana tetangga yang telah hidup bersama selama 40 tahun terakhir menjadi orang pertama yang mencuri barang dari rumah mereka,” ujar Warda, sambil melihat ke arah pengungsi dari balik jendela gereja.

Hal ini diiyakan oleh Sabah Haji Hassan, seorang Yazidi berusia 68 tahun, yang berhasil melarikan diri dari serangan berdarah oleh kelompok jihad Negara Islam (IS). “Tapi pembunuhan terburuk datang dari orang-orang yang tinggal di antara kita, yaitu tetangga muslim Sunni,” katanya. Para tetangga itu, menurut Hassan, mengambil barang-barang warga minoritas dan memberikan informasi kepada IS. (Baca: ISIS Cekoki Anak-anak dengan Video Pemenggalan)

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

7 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

26 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

27 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

36 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

36 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

38 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

38 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

39 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

39 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

39 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya