Tolak Baiat ISIS, 700 Warga Sheitat Dipenggal

Reporter

Editor

Natalia Santi

Minggu, 17 Agustus 2014 16:45 WIB

Anggota ISIS.lbcgroup.tv

TEMPO.CO, LONDON - Aktivis hak-hak asasi manusia (HAM) Suriah mengatakan Kelompok Negara Islam (Islamic State/ISIS) mengeksekusi sedikitnya 700 orang dari suku Sheitat, Suriah Timur, dengan cara dipenggal kepalanya dalam dua pekan terakhir.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan, Sabtu, 16 Agustus 2014, aktivis HAM Suriah yang berbasis di London, Syrian Observatory for Human Rights, menyebut mayoritas korban adalah warga sipil. Warga suku Sheitat yang bermukim di wilayah timur Suriah, dipenggal kepalanya setelah ditangkap oleh kelompok ISIS. (Baca: Indonesia Bukan Negara Agama, SBY Tolak ISIS)

Sekitar 100 dari 700 yang dieksekusi adalah pejuang Sheitat yang melawan pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad. Sisanya, sekitar 600 orang lagi adalah warga sipil.

Para korban adalah warga Desa Ghranij, Abu Hamam, dan Kashkiyeh di provinsi yang dikuasai ISIS, Deir Ezzor. Aktivis HAM mendapatkan data tersebut dari jaringan aktivis dan para medis di lapangan.

Menurut Ketua Observatory, Rami Abdel Rahman, nasib 1.800 anggota suku Sheitat lainnya belum diketahui.

Hari Sabtu, oposisi, Koalisi Nasional Suriah (SNC), meminta Amerika Serikat dan sekutunya juga menggempur kelompok IS di Suriah, seperti yang dilakukan di Irak. Dalam jumpa pers di Turki, pemimpin SNC, Hadi al-Bahra, menuduh komunitas internasional bersikap standar ganda.

"Tidak ada alasan bagi mereka untuk tetap menutup mata atas apa yang terjadi di Suriah, kami telah menerima laporan didukung dengan dokumen dan video soal kejahatan kemanusiaan yang dilakukan ISIS setiap hari di Deir Ezzor," kata Al Bahra seperti dilansir Al Jazeera, Ahad, 17 Agustus 2014. (Baca: Waspadai Pencurian Paspor untuk Kepentingan ISIS)

Video pemenggalan yang beredar di dunia maya tampak terjadi di desa-desa tempat tinggal suku Sheitat. Tayangan memperlihatkan sejumlah pria tertawa dan mengolok-olok korban dengan meniru kambing saat mereka melakukan eksekusi.

Beberapa korban adalah korban luka dalam pertempuran melawan kelompok ISIS. Laporan mengatakan militan ISIS menyeret mereka dari rumah sakit Hujein dan pusat medis di Kota Mayadeen sebelum memotong kepalanya.

Pembunuhan terjadi setelah tetua Sheitat menolak pembaiatan atau sumpah setia terhadap ISIS. (Baca: Satu Lagi Video Seruan Jihad ISIS Beredar)

Minggu lalu, salah seorang pemimpin Sheitat mendesak militan IS untuk bertobat dan meninggalkan kelompok itu. Dia mengimbau para pengikut ISIS menjalankan pertobatan dan meminta pengampunan Allah, dan meninggalkan apa yang dia sebut sebagai "gerombolan murtad."

Mereka kemudian membunuh beberapa militan ISIS dan memperlihatkan mayat mereka di Sheitat.

AL JAZEERA | NATALIA SANTI


Topik terhangat:

ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi

Berita terpopuler lainnya:

Kubu Prabowo: Masih Cukup Waktu untuk Pemilu Lagi
Tim Transisi: Gerak Jokowi Terkunci RAPBN 2015
Seumur Hidup Michael Owen Cuma Nonton 5 Film

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

4 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

23 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

24 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

32 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

33 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

35 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

35 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

35 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

36 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

36 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya