Sebut ISIS Produk Zionis, Pejabat Belanda Diskors

Reporter

Minggu, 17 Agustus 2014 08:48 WIB

Serangan udara tentara Iraq ke daerah yang dikuasai ISIS di Khazer, Irak, 8 Agustus. Pesawat tempur Amerika Serikat juga ikuta melakukan serangan ke kawasan yang dikuasai ISIS. AP/Khalid Mohammed

TEMPO.CO, Den Haag - Pemerintah Belanda menjatuhkan sanksi kepada Yasmina Haifi karena dianggap telah mengeluarkan pernyataan yang sesat di media sosial Twitter. Pada Rabu lalu, Haifi menulis di akun Twitter-nya bahwa Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) bukan murni gerakan Islam, melainkan bentukan Israel. (Baca: Dua Bulan Diculik ISIS, Bocah Ini Berhasil Kabur)

Menteri Kehakiman Belanda Ivo Opstelten mengatakan akan memberikan sanksi kepada Haifi, mantan petinggi di Pusat Keamanan Cyber Belanda, karena dinilai telah memberikan pernyataan semu di akun Twitter-nya. “Dia (Haifi) tidak akan menjabat lagi, tidak akan pernah,” kata Opstelten, seperti dikutip Jerusalem Post, Sabtu, 16 Agustus 2014.

Opstelten mengaku kaget atas pernyataan Haifi. Dia tidak menyangka Haifi akan menuliskan hal tersebut di akunnya. Menurut dia, pernyataan yang dilontarkan Haifi tidak sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai pejabat keamanan cyber Belanda.

“Dia bukanlah orang yang cocok pada pekerjaan ini,” ujar Oplesten. “Ini bukan karena atas keyakinannya, tapi dia sebagai pegawai negeri sipil tidak berhak berbicara seperti itu.”

Pada Rabu kemarin, dalam akunnya, Haifi menulis, “ISIS tidak ada hubungannya dengan Islam. Ini bagian dari rencana Zionis ingin menjelekkan nama Islam,” yang dikutip Jerusalem Post. (Baca: ISIS Membunuh Puluhan Serdadu Suriah)

Dia kemudian menghapus kicauannya itu karena mendapat kecaman dari beberapa pihak. Cuitnya dianggap terlalu menyinggung hal-hal sensitif. Bahkan dua anggota parlemen sayap kanan mendesak kepada Kementerian Kehakiman Belanda untuk segera menyelidiki adanya gangguan keamanan atas kicauan Haifi tersebut.

Menanggapi kicauan Haifi, Wakil Perdana Menteri Belanda Lodewijk Asscher menuturkan, “Ketika saya mendengar itu, membuat saya mual.” Ia adalah rekan Haifi di Partai Buruh Belanda. (Baca juga: ISIS Cekoki Anak-anak dengan Video Pemenggalan)

REZA ADITYA

Berita Terkini
Kubu Prabowo-Hatta Diminta Sambut Rekonsiliasi
Ukraina Bombardir Konvoi Kendaraan Rusia
Upacara di Monas, Ahok Salami Veteran
Google Doodle Ikut Rayakan HUT RI

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

7 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

26 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

27 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

35 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

36 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

38 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

38 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

38 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

39 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

39 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya