ISIS Kuasai 3 Kota di Utara Irak  

Reporter

Senin, 4 Agustus 2014 09:39 WIB

Seorang anak pengngsi Irak membantu ayahnya menyiramkan air di dekat tenda dimana mereka tinggal di kamp pengungsian daerah Khazer luar Irbil, Irak (22/6). Ribuan keluarga Syiah Turkmen melarikan diri kota minggu lalu ketika ISIS menyerang kota. AP/Hussein Malla

TEMPO.CO, Baghdad - Kelompok ekstremis Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) telah menguasai tiga kota di wilayah bagian utara Irak setelah terlibat bentrok dengan pasukan keamanan Kurdi, Ahad, 3 Agustus 2014. Insiden ini memaksa ratusan warga mengungsi ke wilayah pegunungan sekaligus mengancam keberadaan bendungan paling besar Irak di wilayah itu.

Ahad pagi waktu setempat, pemberontak Sunni menyusup ke Kota Sinjar. Mereka menghancurkan tempat ibadah, membunuh warga dan petugas keamanan lokal serta mengibarkan bendera hitam dari negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di gedung milik pemerintah. (Baca:ISIS Hancurkan Pusat Peradaban Irak)

Selain itu, kelompok militan ISIS juga memaksa warga lokal mengucapkan sumpah untuk bergabung dengan ISIS. Jika mereka menolak, ISIS mengancam membunuh warga. Perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Baghdad, Nickolay Mladenov, melaporkan bahwa setidaknya 200 ribu warga, mayoritas dari kelompok Yazidi, telah mengungsi dari Kota Sinjar. "Tragedi kemanusiaan telah berlangsung di Sinjar,” kata Mladenov.

Seperti dilansir New York Times, petugas keamanan lokal mengatakan untuk melawan kelompok milisi ISIS, pasukan Kurdi masuk dari wilayah Zumar yang merupakan jalur perbatasan dengan Suriah yang kaya akan sumber minyak. Kemudian mereka memasuki Sinjar, wilayah yang terisolasi di bagian barat laut Irak. Sinjar telah lama menjadi rumah bagi kelompok minoritas suku Yazidis, kelompok yang memadukan ajaran Islam dengan ajaran-ajaran kuno Persia. Namun, keyakinan mereka dianggap murtad oleh kelompok ISIS. (Baca:Militan ISIS Ledakkan Makam Nabi Yunus)

Tiga kota yang dikuasai ISIS terbentang dari wilayah utara ke barat dari Kota Mosul sampai dengan perbatasan Suriah dan Turki. Dengan kondisi bendungan Mosul dikuasai milisi ISIS, maka ini menjadi keuntungan mereka karena bisa menjadi alat untuk membuat banjir besar yang mematikan bagi penduduk setempat. Bendungan terbesar kedua di Irak, di Sungai Efrat, Kota Haditha, Provinsi Anbar, yang juga diambil-alih oleh ISIS sejak tahun lalu adalah bendungan Falluja.

Pertempuran selama seminggu terakhir telah menimbulkan krisis kemanusiaan di wilayah utara Irak, memaksa ratusan warga Kurdi dan Yazidis mengungsi ke penampungan di wilayah pegunungan yang tandus. Pemerintah Kurdi terus berusaha mencari solusi bagi ribuan pengungsi di sana.(Baca:ISIS Usir Orang Kristen dengan Cara Ini)

NEW YORK TIMES | VIQIANSAH DENNIS

Baca juga:
Tumben, Jokowi Pakai Seragam Linmas di Balai Kota
Jokowi-Ahok Gelar Halalbihalal di Balai Kota
Australia Bantah Ada Penembakan di Lokasi MH17
Komedian Mamiek Meninggal


Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

7 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

26 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

27 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

35 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

36 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

38 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

38 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

38 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

39 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

39 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya