Misi Berbelok, ISIS Tak Akur dengan Al-Qaidah

Reporter

Selasa, 1 Juli 2014 13:43 WIB

Sejumlah warga Irak yang melarikan diri dari Mosul dan kota-kota lainnya di utara Irak berjejal di atas mobik bak terbuka ketika menunggu antrian untuk menyeberang ke wilayah yang lebih aman, di Khazer, Irak, Rabu 25 Juni 2014. AP/Hussein Malla

TEMPO.CO, Jakarta - Negara Islam di Irak dan Levant (ISIL) atau yang juga dikenal sebagai Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) tumbuh dari kelompok jihad Al-Qaidah pada April 2013. Meski, dalam perkembangannya, Al-Qaidah membantah kelompok ini sebagai bagian darinya.

Bahkan, seperti dikutip BBC, ISIL bersinggungan dengan pemberontak lainnya di Suriah, seperti Front al-Nusra pimpinan Ayman al-Zawahiri. Kelompok ini menyatakan diri sebagai satu-satunya afiliasi Al-Qaidah di Suriah.

Metode ISIL dianggap bertentangan dengan Al-Qaidah lantaran telah berbelok dari misi perjuangan nasional dengan menciptakan perang sektarian di Irak dan Suriah. (Baca: Punya Ladang Minyak, Aset ISIS US$ 2 Miliar)

Ketegangan keduanya semakin memanas setelah niat Baghdadi untuk menyatukan Al-Nusra dengan ISIL ditolak. Zawahiri kemudian mendesak ISIL untuk fokus pada Irak dan meninggalkan Suriah. Namun Baghdadi dan pasukannya secara terbuka menentang mereka.

Permusuhan terhadap ISIL terus tumbuh di Suriah. ISIL secara teratur menyerang sesama pemberontak di Suriah dan menyalahgunakan warga sipil pendukung oposisi Suriah sebagai bagian dari mereka. Menurut laporan Middle East Monitor, sekitar 6.000 orang tewas akibat pertikaian antarkelompok ini yang dimulai Januari lalu.

Pada Sabtu, 28 Juni 2014, bersama pejuang oposisi Brigade Islam, kelompok Al-Nusra melancarkan serangan perlawanan terhadap ISIL guna merebut kembali kontrol atas Abu Kamal, wilayah timur Suriah yang berbatasan dengan Irak. (Baca: Jihadis Muda Lebih Tertarik ISIS daripada Al-Qaeda)

Sejak Rabu, 25 Juni 2014, wilayah yang kaya akan ladang minyak ini dikuasai Al-Nusra yang membelot dan memilih bergabung dengan ISIL.

Memang, sejak kepemimpinan Abu Bakr al-Baghdadi, ISIL dianggap lebih menarik dibanding Al-Qaidah pimpinan teolog Islam, Ayman al-Zawahiri, bagi para pejihad muda. Bagdadi dianggap sebagai komandan medan perang yang memiliki analisis dan taktik yang hebat.

ANINGTIAS JATMIKA | BBC | AL JAZEERA | MIDDLE EAST MONITOR



Berita lainnya:
Pemeriksaan Pertama Artha Meris Sejak Ditahan KPK
Relawan Jokowi Menjalar ke Jerman dan Austria
Bertemu Prabowo, Sultan: Sama seperti Jokowi







Advertising
Advertising

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

8 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

27 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

28 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

36 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

37 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

39 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

39 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

39 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

40 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

40 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya