Kelompok Militan Unggah Foto Pembunuhan Massal di Irak  

Reporter

Editor

Indah Pratiwi

Senin, 16 Juni 2014 06:14 WIB

Relawan yang telah bergabung dengan Tentara Irak bersorak dengan slogan nyanyian di Baghdad, Irak, 13 Juni 2014. REUTERS/Ahmed Saad

TEMPO.CO, Baghdad - Kelompok militan Islam yang ditangkap di dua kota besar di Irak pekan lalu mengunggah foto yang menunjukkan pejuang mereka tengah membantai puluhan tentara yang ditangkap. Mereka yang mengatasnamakan diri Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) membawa tawanan ke truk sebelum memaksa mereka berbaring tertelungkup di selokan dangkal dengan tangan terikat di belakang punggung mereka. Dalam hitungan detik, mereka tergenang dalam kolam darah.

Gambar-gambar mengerikan ini kian mempertajam ketegangan sektarian karena ratusan warga Syiah menjawab panggilan dari pemimpin spiritual yang paling dihormati untuk mengangkat senjata melawan kelompok militan Sunni. ISIL telah bersumpah untuk menguasai Bagdad dan kota-kota Syiah di selatan negeri itu.

Meski mereka belum bergerak ke Bagdad, ketegangan mulai muncul setelah ratusan orang Syiah berpawai di jalanan dalam menanggapi panggilan oleh Ayatullah Ali al-Sistani bagi rakyat Irak untuk membela negara mereka. Mereka secara sukarela bergabung untuk bersama-sama melawan ISIL.

Meskipun keamanan di ibu kota Irak itu diperketat, serangkaian ledakan menewaskan sedikitnya 15 orang dan melukai lebih dari 30 di kota tersebut. Satu bom mobil meledak di pusat kota, menewaskan 10 orang dan melukai 21 orang lainnya. Pada malam hari, ledakan lain menghantam daerah itu, menewaskan dua orang dan melukai lima orang lainnya. Ledakan ketiga terjadi di dekat sebuah toko di distrik Kota Sadr, menewaskan tiga orang dan melukai tujuh orang lainnya.

Peledakan dengan bom bunuh diri dan bom mobil intensitasnya meningkat di Bagdad dalam beberapa bulan terakhir; sebagian besar menargetkan lingkungan Syiah atau aparat keamanan. Keamanan diperketat terutama di batas kota utara dan barat, lokasi yang mungkin digunakan pejuang ISIL untuk merangsek ke pusat kota.

Krisis di Irak ini telah mendorong Amerika Serikat mengirim sebuah kapal induk ke Teluk Persia. Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel memerintahkan kapal USS George H.W. Bush dari Laut Arab bagian utara ketika Presiden Barack Obama mempertimbangkan opsi militer untuk Irak. Sekretaris Pers Kementerian Pertahanan Laksamana John Kirby mengatakan langkah tersebut akan memberikan Obama fleksibilitas tambahan jika aksi militer diperlukan.

Di negara tetangga, Iran, Pelaksana Tugas Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Kiomars Heidari mengatakan Iran telah meningkatkan pertahanannya di sepanjang perbatasan barat dengan Irak. Namun ia menyatakan sejauh ini tidak ada ancaman langsung terhadap perbatasan.

AP | INDAH P.

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

1 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

20 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

21 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

29 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

30 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

32 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

32 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

32 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

33 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

33 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya