Hamas Eksekusi Mati Dua Kolaborator Israel

Reporter

Editor

Rosalina ocha

Kamis, 8 Mei 2014 20:00 WIB

Seorang anggota pasukan keamanan Palestina yang setia kepada Hamas melakukan latihan ala militer kepada para siswa sekolah di Kota Gaza (7/1). REUTERS/Mohammed Salem

TEMPO.CO, Gaza City - Pihak berwenang di Jalur Gaza yang dikuasai kelompok Hamas mengeksekusi dua warga Palestina karena diduga berkolaborasi dengan Israel.
"Dua kolaborator tersebut bekerja sama dengan pendudukan Israel, dihukum mati karena telah memberikan informasi yang mengarah pada terbunuhnya dua warga Gaza. Mereka telah dieksekusi," kata seorang juru bicara Kementerian Dalam Negeri Gaza kepada AFP, seperti dilansir Channel News Asia, Kamis, 8 Mei 2014.

Dia mengatakan, salah seorang pria berusia 40 tahun dan diidentifikasi dengan inisial ZR telah ditembak, dan AK, berusia 30 tahun, digantung di lokasi yang berbeda. Eksekusi terakhir di Gaza terjadi pada Oktober tahun lalu, di mana seorang pria dinyatakan bersalah atas sebuah pembunuhan.

Pasukan keamanan Israel menggunakan informan Palestina untuk menggagalkan serangan dan membantu dalam melakukan pembunuhan terhadap pemimpin pejuang Palestina. Sebagian besar warga Palestina memandang mereka sebagai pengkhianat. (baca: Pertemuan Israel-Palestina Tak Hasilkan Terobosan)

Berdasarkan undang-undang Palestina, bekerja sama dengan Israel, melakukan pembunuhan, dan memperdagangkan narkoba, semua pelakunya bisa dihukum mati. Perintah eksekusi harus disetujui oleh Presiden Palestina sebelum dapat dilaksanakan, tapi Hamas tidak lagi mengakui legitimasi Mahmoud Abbas, yang masa jabatan empat tahunnya telah berakhir pada 2009.

Sejak September 2000, setelah pecah pemberontakan Palestina kedua, puluhan warga Palestina yang dituduh bekerja sama dengan pendudukan Israel telah didakwa oleh pengadilan militer atau dibunuh oleh milisi di Gaza dan Tepi Barat, yang diatur oleh Otoritas Palestina di bawah pimpinan Abbas. (baca: Israel Mengelak Lepas Tahanan Palestina)

Uni Eropa pada Rabu kemarin mengutuk hukuman mati yang disahkan pekan lalu di Kota Khan Yunis, Gaza selatan, atas seorang pria, yang dihukum karena melakukan pembunuhan.

Uni Eropa menganggap hukuman mati menjadi kejam dan tidak manusiawi, yang gagal memberikan pencegahan terhadap perilaku kriminal, dan merupakan hal yang tidak dapat diterima martabat manusia dan integritas.

"Secara de facto otoritas di Gaza harus menahan diri dari melaksanakan setiap eksekusi tahanan dan mematuhi moratorium eksekusi yang diberlakukan oleh Otoritas Palestina, sambil menunggu penghapusan hukuman mati sejalan dengan tren global," kata Uni Eropa dalam pernyataannya.

Pada Juni lalu, Amnesty International mengimbau agar masyarakat mengirim surat kepada Hamas sebagai protes atas hukuman gantung dari dua tersangka kolaborator dan mengajukan banding atas eksekusi yang tertunda lainnya.

CHANNEL NEWS ASIA | ROSALINA


Terpopuler
Hukum Syariah Aceh Disorot Media Internasional
Perdana Menteri Thailand Yingluck Dilengserkan
Kata Monica Lewinsky tentang Hillary Clinton

Berita terkait

Yahya Al-Sinwar Kembali Terpilih Jadi Ketua Hamas di Jalur Gaza

11 Maret 2021

Yahya Al-Sinwar Kembali Terpilih Jadi Ketua Hamas di Jalur Gaza

Yahya Al-Sinwar terpilih kembali untuk memimpin Hamas di Jalur Gaza untuk masa jabatan kedua. Sinwar adalah tokoh Hamas yang dikenal keras ke Israel.

Baca Selengkapnya

Netanyahu Kecam Rekonsiliasi Hamas dan Fatah

13 Oktober 2017

Netanyahu Kecam Rekonsiliasi Hamas dan Fatah

Benjamin Netanyahu mengatakan Israel ingin berdamai dengan semua negara tetangga tapi rekonsiliasi Hamas dan Fatah membuatnya semakin sulit.

Baca Selengkapnya

Hamas - Fatah Resmi Rekonsliasi Demi Wujudkan Negara Palestina

12 Oktober 2017

Hamas - Fatah Resmi Rekonsliasi Demi Wujudkan Negara Palestina

Hamas dan Fatah akhirnya sepakat melakukan rekonsiliasi politik setelah bertahun-tahun tidak akur demi mewujudkan negara Palestina.

Baca Selengkapnya

Hamas Hukum Mati Tiga Warga Palestina

22 Mei 2017

Hamas Hukum Mati Tiga Warga Palestina

Pengadilan keamanan Hamas mengatakan, ketiga warga Palestina itu terbukti membunuh Mazen Fuqaha, komandan sayap militer Hamas.

Baca Selengkapnya

Kim Jong-un Kecam Israel, Hamas Ucapkan Terima Kasih  

5 Mei 2017

Kim Jong-un Kecam Israel, Hamas Ucapkan Terima Kasih  

Pemimpin senior Hamas mengucapkan terima kasih mendalam
kepada Korea Utara menyusul kecaman keras pimpinan Kim Jong-
un terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Hamas Mohon Trump Cari Solusi Untuk Palestina

3 Mei 2017

Pemimpin Hamas Mohon Trump Cari Solusi Untuk Palestina

Hamas meminta Trump untuk memanfaatkan kesempatan bersejarah dan mencari solusi terbaik bagi rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Komandan Senior Hamas Tewas Dibedil di Gaza

25 Maret 2017

Komandan Senior Hamas Tewas Dibedil di Gaza

Fuqaha dihukum seumur hidup di penjara dan mendapatkan ganjaran hukuman 50 tahun lantaran merencanakan bom bunuh diri di Meron Crossing pada 2002.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Hamas Adili Islam Garis Keras Palestina  

2 Maret 2017

Pertama Kali, Hamas Adili Islam Garis Keras Palestina  

Badan keamanan Palestina yang berafiliasi dengan Hamas, untuk
pertama kalinya menahan ratusan orang dari kelompok-kelompok
garis keras

Baca Selengkapnya

Yahya Sinwar, Pemimpin Baru Hamas di Jalur Gaza

14 Februari 2017

Yahya Sinwar, Pemimpin Baru Hamas di Jalur Gaza

Yahya Sinwar akan menjadi pembuat keputusan kunci dan anggota eksekutif kepemimpinan Hamas yang menyusun kebijaksanaan termasuk terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Bikin Video Krisis Listrik, Pelawak Palestina Ditahan Hamas  

12 Januari 2017

Bikin Video Krisis Listrik, Pelawak Palestina Ditahan Hamas  

Sebelumnya, pelawak ini pernah ditahan diduga karena terkait dengan syair-syair puisinya.

Baca Selengkapnya