TEMPO.CO, Quito - Gunung berapi Tungurahua di Ekuador meletus pada pukul 18.16, Jumat, 4 April 2014. Ledakan keras yang berlangsung selama lima menit telah memuntahkan abu panas dan asap setinggi 10 kilometer. Setelah itu, terjadi beberapa getaran kecil, membuat panduduk dan pejabat setempat waspada akan letusan besar lainnya. Namun belum ada laporan korban tewas atau terluka.
"Untuk saat ini, hanya tinggal hujan abu ringan," tulis Sekretariat Manajemen Risiko Nasional (NSRM) di akun Twitter.
Tungurahua dalam bahasa Quechua berarti tenggorokan api. Gunung berapi ini telah aktif dan meletus sejak 1999. Juga, satu dari delapan gunung berapi aktif di Ekuador.
Pada awal Februari, serangkaian ledakan telah mengguncang sejumlah gunung berapi di Ekuador. Bahkan beberapa gunung memuntahkan abunya ke udara hingga mencapai Quito. Tungurahua sendiri, yang letaknya sekitar 130 kilometer di selatan Kota Quito, telah aktif sejak Februari lalu.
Pada 2006, Tungurahua juga pernah meletus. Ketika itu, sekitar enam orang tewas akibat muntahan lava. Sedangkan pada letusan kali ini, kegiatan masyarakat relatif normal. "Kami tidak lagi melihat hujan abu. Pada malam pun cuaca mendung. Adapun jalan-jalan cukup ramai," ujar Rocio Paspuesan, karyawan Hotel La Floresta.
SYDNEY MORNING HERALD | NEWS STRAITS TIMES | CORNILA DESYANA
Terpopuler:
23 Orang Tewas Dalam Bentrokan di Mesir
Dua Pendeta Italia Diculik di Kamerun
Kebakaran Hebat Landa Permukiman Kumuh Filipina
Gempa 5,3 SR Goyang Cina, 25 Warga Terluka
Pemilu di Afganistan Dihujani Roket dan Tembakan
Berita terkait
Gempa Ekuador, 1.700 Orang Masih Hilang
20 April 2016
Untuk pertama kalinya pemerintah mengumumkan jumlah korban hilang sejak gempa berkukatan 7,8 skala Richter itu menggoyang pantai Pasifik, Ekuador.
Baca SelengkapnyaGempa Ekuador, Bantuan dari Luar Terus Berdatangan
20 April 2016
Presiden Rafael Correa mengatakan biaya pemulihan kota diperkirakan mencapai triliunan dolar.
Ekuador Usir Staf Militer Kedutaan Besar AS
25 April 2014
Sekitar 20 staf Departemen Pertahanan di Kedutaan Besar AS di Quito meninggalkan negara itu akhir bulan ini.
Baca SelengkapnyaRafael Correa Menangkan Pemilu Ekuador
18 Februari 2013
Berhasil menjalankan program sosial dan ekonomi.
Baca SelengkapnyaMengapa Ekuador Beri Suaka pada Assange?
17 Agustus 2012
Menurut beberapa analis, Assange meminta perlindungan ke Ekuador karena dia tahu dia bisa mengandalkan Presiden Ekuador, Rafael Correa, untuk membantu
Baca SelengkapnyaPolisi Inggris Kepung Kedutaan Ekuador
17 Agustus 2012
Operasi mencegah Assange keluar Inggris ini menelan biaya sekitar 50 ribu pound sterling (setara Rp 749 juta) sehari.
Baca SelengkapnyaEkuador Beri Suaka bagi Pendiri Wikileaks
17 Agustus 2012
Pemberian suaka itu dilakukan setelah Assange mengungsi ke kantor Kedutaan Ekuador di London selama dua bulan.
Ibu Pendiri Wikileaks Minta Suaka untuk Assange
30 Juli 2012
Menanggapi permintaan Christine Assange, pemerintah Ekuador menyatakan tengah mempertimbangkannya.
Baca SelengkapnyaPresiden Ekuador Belum Putuskan Suaka bagi Assange
21 Juni 2012
Presiden Ekuador, Rafael Correa, menyatakan pemerintahnya akan mempertimbangkan dengan serius permintaan suaka bos Wikileaks itu.
Baca SelengkapnyaEkuador Usir Duta Besar Amerika Serikat
6 April 2011
Presiden Correa dianggap membiarkan kasus korupsi.
Baca Selengkapnya