Lima Tantangan Ganjal Pencapaian MDGs ASEAN  

Reporter

Editor

Natalia Santi

Kamis, 13 Maret 2014 22:09 WIB

Menteri Pemberdayaan Perempuan-Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari Gumelar dalam Sidang Komisi Status Perempuan (Commission on The Status of Women) ke-58 di New York, Amerika Serikat (11/3). dok.Humas KPPPA

TEMPO.CO, New York - Lima tantangan utama masih dihadapi negara-negara Asia Tenggara untuk mencapai Target Pembangunan Milenium (MDGs). Padahal MDGs merupakan cerminan komitmen pemerintah untuk membangun perhatian masyarakat.

"Di ASEAN, MDGs merupakan cerminan komitmen untuk membangun perhatian masyarakat,” kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari Gumelar dalam Sidang Komisi Status Perempuan (Commission on the Status of Women) di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa, New York, Amerika Serikat, Selasa, 11 Maret 2014.

Linda mewakili negara-negara ASEAN untuk menyampaikan perkembangan dan pencapaian target MDGs di negara- negara anggotanya.

Dia memaparkan, kelima tantangan itu antara lain masalah kesehatan yang tidak seimbang, lantaran terdapat etnis minoritas, perempuan, anak, lansia, masyarakat di desa dan orang dengan kebutuhan khusus yang termarjinalkan.

Selain itu ada faktor nonmedis, khususnya ketidaksetaraan gender yang berdampak pada perempuan dan masyarakat umum di desa. Kurangnya pengaurusutamaan gender, pemberantasan kemiskinan, ketahanan pertumbuhan, dan aksi siaga bencana juga menjadi masalah utama.

“Terdapat kesenjangan dalam pencapaian target MDGs di antara negara-negara ASEAN,” kata Linda dalam siaran pers Kementerian yang diterima Tempo, Kamis, 13 Maret 2014.

Meski ada peningkatan data statistik di ASEAN dan ketersediaan data untuk menggabungkan perspektif gender di program nasional dan regional, masih perlu dorongan yang kuat untuk mencapai target yang ditetapkan.

ASEAN telah menyusun peta jalan untuk mendukung negara-negara anggota dalam memaksimalkan pembangunan. Antara lain, dengan mengatasi kesenjangan pembangunan, mengintegrasikan ekonomi dan sosial budaya, serta mendorong kerja sama di antara negara anggota. Lima fokus yang diprioritaskan yakni advokasi dan hubungan, pendidikan, sumber daya masyarakat, keahlian, dan kerja sama regional.

Menurut Linda, saat ini ASEAN telah mengembangkan dan mengimplementasikan sejumlah proyek regional dan berbagai kegiatan dalam Rencana Aksi Komite Perempuan ASEAN 2011 - 2015 untuk mendorong kesetaraan gender, keadilan sosial, kesejahteraan, dan pembelaan hak perempuan.

Negara anggota ASEAN adalah Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Vietnam, dan Thailand.




NATALIA SANTI




Terpopuler:
Di Pelukan Ibu Ade Sara, Dua Wanita ini Menangis Minta Maaf
8 Hal Membingungkan Soal Pesawat Malaysia Airlines
Di KPK, Ruhut Ungkap Aset Anas di PT Panahatan

Berita terkait

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

1 hari lalu

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

6 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

6 hari lalu

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

6 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

11 hari lalu

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

TEMPO, Jakarta- Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil mendesak pemimpin ASEAN untuk mengambil sikap tegas dalam negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengembangkan instrumen hukum internasional yang mengikat demi mengatasi pencemaran plastik, termasuk di lingkungan laut.

Baca Selengkapnya

ASEAN dan Australia Memperingati 50 Tahun Kemitraan

14 hari lalu

ASEAN dan Australia Memperingati 50 Tahun Kemitraan

ASEAN dan Australia memperingati 50 tahun pertemuan pertama antara Sekretaris Jenderal ASEAN dan para pejabat Australia pada 16 April

Baca Selengkapnya

IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

21 hari lalu

IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

AppliedHe menempatkan IPB sebagai universitas terbaik ke-3 se-Asia Tenggara. Mengalahkan UI dan ITB di level lokal.

Baca Selengkapnya

Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

24 hari lalu

Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

Mantan menlu Australia Julie Bishop ditunjuk sebagai utusan pribadi Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk Myanmar.

Baca Selengkapnya

Profil Negeri Laos yang Memegang Estafet Keketuaan ASEAN 2024

25 hari lalu

Profil Negeri Laos yang Memegang Estafet Keketuaan ASEAN 2024

Ditujukan untuk memberikan bantuan teknis kepada para official Kementerian Keuangan Laos dalam mempersiapkan agenda gelaran pertemuan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

26 hari lalu

Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

Meluasnya konflik bersenjata di seluruh Myanmar membuat masyarakat kehilangan kebutuhan dasar dan akses terhadap layanan penting

Baca Selengkapnya