Polisi memperlihatkan para tersangka anggota pasukan militan al-Qaeda yang berhasil ditangkap di Kirkuk, Irak. REUTERS/Ako Rasheed
TEMPO.CO, Baghdad – Senjata makan tuan. Begitu kira-kira ungkapan yang tepat untuk menggambarkan tragedi ini. Sebuah bom tak sengaja meledak di sebuah basis kelompok militan di sebelah utara Bagdad pada Senin, 10 Februari 2014.
Menurut laporan CNN,bom tersebut menewaskan 21 militan, termasuk si calon pengebom bunuh diri. Bom itu meledak saat instruktur memberikan pengarahan dan penjelasan tentang bom tersebut.
Begitu ledakan keras terdengar, petugas keamanan bergegas ke lokasi kejadian dan menemukan potongan tubuh manusia--kebanyakan potongan tubuh pria muda--yang berserakan. Enam orang terluka parah. Saat didatangi pasukan keamanan, empat militan mencoba melarikan diri, tapi polisi berhasil menangkap dan mengamankan mereka.
Setelah dilakukan penyisiran di lokasi kejadian, polisi menemukan kamera di dalam rumah yang diyakini digunakan untuk merekam latihan pemasangan bahan peledak ke sebuah kendaraan umum untuk tujuan propaganda. Namun rupanya bom justru meledak dalam pelatihan itu.
Polisi menduga kuat lokasi kejadian merupakan basis pelatihan Al-Qaeda yang berafiliasi untuk Irak dan Suriah (ISIS). Di sana polisi menemukan dokumen dan bendera yang biasa digunakan oleh kelompok Al-Qaeda.