Jenderal Pengusul Guantanamo Minta Kamp Itu Ditutup

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Jumat, 13 Desember 2013 14:23 WIB

AP Photo/Brennan Linsley

TEMPO.CO, Washington - Jenderal Amerika Serikat yang mengusulkan dibukanya kamp tahanan Guantanamo menyatakan pembangunan fasilitas penjara itu sebagai sebuah kesalahan dan harus ditutup. "Dalam retrospeksi, seluruh strategi penahanan dan interogasi adalah salah. Juga memvalidasi setiap persepsi negatif tentang Amerika Serikat," tulis Mayor Jenderal Michael Lehnert dalam kolom yang diterbitkan dalam Detroit Free Press.

Lehnert, yang sekarang sudah pensiun dari militer dan tinggal di Michigan, adalah komandan pertama dari gugus tugas yang membuka kamp tahanan pada bulan Januari 2002 di Teluk Guantanamo, Kuba. Dia mengatakan AS membukanya karena kemarahan mereka pada Tragedi 11 September 2001. "Kami berpikir para tawanan yang dikirim ke sana akan memberikan "harta karun" berupa informasi dan data intelijen," katanya.

Namun kemudian, dia meyakini bahwa sebagian besar dari mereka tidak seharusnya dikirim ke sana. Selain karena hanya memiliki informasi intelijen sedikit, tak ada cukup bukti yang menghubungkan mereka dengan kejahatan terorisme.

"Setelah itu, kita (Amerika Serikat) diserang dunia terkait tindakan kita di Guantanamo, baik dalam hal penahanan dan penyiksaan," tulis Lehnert. "Keputusan kita untuk tetap membuka Guantanamo telah membantu musuh kita karena memvalidasi setiap persepsi negatif dari Amerika Serikat."

Kongres masih memperdebatkan RUU yang akan memberikan Presiden Barack Obama lebih banyak fleksibilitas untuk memulangkan atau memukimkan kembali para tahanan Guantanamo. Ia menyebut hal itu sebagai langkah maju menuju penutupan sepenuhnya penjara Guantanamo. (Baca: AS Setujui Perlonggar Kontrol Atas Tahanan Taliban)

Para tahanan pertama tiba pada tanggal 11 Januari 2002, satu minggu setelah Lehnert diperintahkan untuk membangun 100 sel pertama. Semula mereka ditempatkan dalam penjara dengan pagar kawat yang dikenal sebagai Camp X-Ray yang digunakan selama sekitar tiga setengah bulan sebelum akhirnya dipindah ke penjara yang lebih permanen.

Amerika Serikat menahan sedikitnya 779 orang di fasilitas itu. Sebagian dikirim ke daratan AS untuk penuntutan atau penahanan.

Lehnert menyatakan sekaranglah waktu yang pas untuk menutup Guantanamo. "Penarikan pasukan kita dari Afganistan adalah titik sempurna dalam sejarah untuk menutup fasilitas tersebut," katanya dalam tulisan itu.

AP | TRIP B


Berita terkait

Top 3 Dunia: NATO Soal Grup Wagner hingga AS Didesak Minta Maaf

28 Juni 2023

Top 3 Dunia: NATO Soal Grup Wagner hingga AS Didesak Minta Maaf

Top 3 dunia adalah NATO angkat suara soal kudeta Grup Wagner di Rusia, Pakistan protes pernyataan BIden-Modi hingga AS didesak minta maaf.

Baca Selengkapnya

Pakar PBB Desak AS Minta Maaf kepada Tahanan Guantanamo

27 Juni 2023

Pakar PBB Desak AS Minta Maaf kepada Tahanan Guantanamo

Pakar Perserikatan Bangsa-Bangsa menilai perlakuan pemerintah AS terhadap narapidana Teluk Guantanamo kejam, tidak manusiawi dan merendahkan martabat manusia.

Baca Selengkapnya

21 Tahun Penjara Guantanamo, 35 Pria Muslim Masih Ditahan Tanpa Dakwaan

12 Januari 2023

21 Tahun Penjara Guantanamo, 35 Pria Muslim Masih Ditahan Tanpa Dakwaan

Menurut Amnesty International, 20 dari 35 tahanan yang tersisa di Guantanamo telah dibebaskan, tetapi tetap dikurung.

Baca Selengkapnya

Narapidana Tertua Guantanamo Saifullah Paracha Dibebaskan Setelah 19 Tahun

29 Oktober 2022

Narapidana Tertua Guantanamo Saifullah Paracha Dibebaskan Setelah 19 Tahun

Saifullah Paracha, yang ditahan di Guantanamo sejak 2003 dan dituduh mendanai al-Qaeda, tidak pernah didakwa seperti kebanyakan tahanan di sana.

Baca Selengkapnya

Tersangka Serangan 9/11 Dipulangkan dari Guantanamo, Nasib Hambali Belum Jelas

8 Maret 2022

Tersangka Serangan 9/11 Dipulangkan dari Guantanamo, Nasib Hambali Belum Jelas

Tersangka pembajak ke-20 dalam serangan 11 September 2001 atau Teror 9/11 dipulangkan ke Arab Saudi setelah ditahan selama 20 tahun di Guantanamo

Baca Selengkapnya

Tandai Dua Dekade Penjara Guantanamo, Amerika Serikat Bebaskan Lima Tahanan

13 Januari 2022

Tandai Dua Dekade Penjara Guantanamo, Amerika Serikat Bebaskan Lima Tahanan

Keputusan ini diambil saat penjara Guantanamo menandai 20 tahun sejak dibuka di bawah Presiden Amerika Serikat George W. Bush

Baca Selengkapnya

Nasib Hambali di Guantanamo Belum Jelas, Permintaan Sidang di Luar Puasa Ditolak

21 Desember 2021

Nasib Hambali di Guantanamo Belum Jelas, Permintaan Sidang di Luar Puasa Ditolak

Nasib peradilan terdakwa kasus Bom Bali dan Bom JW Marriott, Encep Nurjaman atau Hambali, di Guantanamo, masih belum jelas.

Baca Selengkapnya

Teroris Bom Bali Hambali Mulai Jalani Persidangan, Ini Kata Keluarga di Cianjur

1 September 2021

Teroris Bom Bali Hambali Mulai Jalani Persidangan, Ini Kata Keluarga di Cianjur

Hambali, 58 tahun, mulai menjalani persidangan di Amerika.

Baca Selengkapnya

Teroris Bom Bali Hambali Jalani Sidang di Amerika, Ini Hal Yang Perlu Diketahui

31 Agustus 2021

Teroris Bom Bali Hambali Jalani Sidang di Amerika, Ini Hal Yang Perlu Diketahui

Teroris dan tersangka teror bom di Bali serta Jakarta, Encep Nurjaman alias Hambali, menjalani persidangan di Amerika pada Senin kemarin, 30 Agustus

Baca Selengkapnya

Taliban Tunjuk Bekas Tahanan Guantanamo Jadi Menteri Pertahanan Afghanistan

26 Agustus 2021

Taliban Tunjuk Bekas Tahanan Guantanamo Jadi Menteri Pertahanan Afghanistan

Taliban menunjuk Mullah Abdul Qayyum Zakir sebagai menteri pertahanan sementara Afghanistan.

Baca Selengkapnya