Ini Wawancara Eksklusif Tempo-Mandela pada 1990

Reporter

Jumat, 6 Desember 2013 08:37 WIB

Nelson Mandela bersama Leila S. Chudori. dok TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - "Banyak keturunan Indonesia yang kini ikut berjuang melawan apartheid di Afrika Selatan," kata Nelson Mandela, 72 tahun, tamu negara pemerintah Indonesia, dalam wawancara pada Oktober 1990, saat ia berkunjung ke Jakarta dan Bandung.

Demikian yang disampaikan Wakil Ketua Kongres Nasional Afrika (KNA), atau African National Congress, partai yang memperjuangkan dihapusnya undang-undang apartheid di Afrika Selatan. Di hadapan 400 hadirin di Hotel Borobudur, Jakarta, Sabtu siang pekan lalu, dalam acara Forum Internasional, bapak tiga anak ini bercerita bagaimana dulu seorang Belanda mendarat di Tanjung Harapan, membawa ratusan budak, di antaranya orang Indonesia.

Pada malam sebelumnya, tokoh yang mendekam 27 tahun di penjara Afrika Selatan itu memperoleh Bintang Republik Indonesia dari Presiden Soeharto. Dari pemerintah RI pula Mandela, yang disebut oleh Presiden Soeharto sebagai "pendekar keadilan dan pembela kebenaran", menerima bantuan US$ 10 juta. Itulah bantuan dana perjuangan buat KNA.

Mungkin begitu pentingnya dana itu, hingga Mandela berharap sudah bisa membawanya dalam perjalanannya ke Australia, Senin pekan ini. Harapan itu memang dipenuhi oleh pemerintah RI, meski harus mengadakan uang kontan sebanyak itu di Minggu malam kemarin, ketika Bank Indonesia tutup. "Mereka memang perlu dana. Selain untuk berjuang, juga persiapan ke arah pendidikan dan sebagainya," kata Menteri Sekretaris Negara Moerdiono.

Berikut wawancara khusus Leila S. Chudori dari TEMPO dengan Nelson Mandela, di ruang VIP Wisma Negara, didampingi pengacaranya, Barbara Masekela ("Pengacara ulung saya yang mengurus pembebasan kami keluar penjara," tutur Mandela). Minggu malam itu Mandela mengenakan setelan jas abu-abu dan kemeja garis-garis, tampak capek, karena padatnya acara di Indonesia, antara lain kunjungan ke Museum Asia-Afrika di Bandung, yang begitu mengesan padanya.



Selanjutnya >> Anda pendiri sayap militer dari KNA. Apakah kini Anda masih mengharapkan perjuangan bersenjata atau tidak?




Berita terkait

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, akan Dimakamkan di Sleman

13 jam lalu

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, akan Dimakamkan di Sleman

Penyair Joko Pinurbo meninggal pada usia 61 tahun karena sakit.

Baca Selengkapnya

Solihin GP Wafat, Pj Wali Kota Bandung Kenang Kiprah Mang Ihin Atasi Krisis Pangan Lewat Gogo Rancah

53 hari lalu

Solihin GP Wafat, Pj Wali Kota Bandung Kenang Kiprah Mang Ihin Atasi Krisis Pangan Lewat Gogo Rancah

Tokoh Jawa Barat Solihin GP yang akrab disapa Mang Ihin itu meninggal saat perawatan di Rumah Sakit Advent Bandung.

Baca Selengkapnya

Kisah Solihin GP Rayakan Ulang Tahun Ke-80 di Unpad, Ingatkan Pentingnya Pemberantasan KKN

53 hari lalu

Kisah Solihin GP Rayakan Ulang Tahun Ke-80 di Unpad, Ingatkan Pentingnya Pemberantasan KKN

Solihin GP mengajak masyarakat kembali ke konsep dasar dalam mengelola lingkungan hidup.

Baca Selengkapnya

Tokoh Jawa Barat Solihin GP Meninggal di Bandung

53 hari lalu

Tokoh Jawa Barat Solihin GP Meninggal di Bandung

Mantan Gubernur Jawa Barat yang juga pendiri Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) Solihin GP wafat di usia 97 tahun.

Baca Selengkapnya

Nelson Mandela Akan Tersenyum Sambut Putusan ICJ Lawan Israel

28 Januari 2024

Nelson Mandela Akan Tersenyum Sambut Putusan ICJ Lawan Israel

Afrika Selatan mengatakan Nelson Mandela akan bahagia dengan putusan Mahkamah Internasional soal genosida oleh Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Cendekiawan Ignas Kleden Berpulang setelah Dua Tahun Mengidap Gangguan Ginjal

22 Januari 2024

Cendekiawan Ignas Kleden Berpulang setelah Dua Tahun Mengidap Gangguan Ginjal

Ignas Kleden dikenal sebagai sosok sastrawan, sosiolog, dan kritikus sastra asal lores Timur.

Baca Selengkapnya

Magubane, Fotografer Perekam Kekejaman Apartheid di Afrika Selatan Berpulang

2 Januari 2024

Magubane, Fotografer Perekam Kekejaman Apartheid di Afrika Selatan Berpulang

Peter Magubane, fotografer yang menyoroti perjuangan warga kulit hitam Afrika Selatan di bawah apartheid, meninggal dalam usia 91 tahun.

Baca Selengkapnya

Jenazah Lukas Enembe Disambut Tangisan Ratapan Suku Sentani di Jayapura

28 Desember 2023

Jenazah Lukas Enembe Disambut Tangisan Ratapan Suku Sentani di Jayapura

Dantje Nere mengatakan masyarakat adat yang juga sebagai warga jemaat GKI Filadelfia Kampung Harapan setempat sangat merasa kehilangan Lukas Enembe.

Baca Selengkapnya

Mengenang Nelson Mandela, Bapak Demokrasi Afrika Selatan Meninggal 10 Tahun Lalu

6 Desember 2023

Mengenang Nelson Mandela, Bapak Demokrasi Afrika Selatan Meninggal 10 Tahun Lalu

Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela menerima lebih dari 250 penghargaan internasional sepanjang hidupnya, termasuk Nobel Perdamaian 1993.

Baca Selengkapnya

Satu Dekade Kematian Nelson Mandela, Warisan Pro-Palestina Masih Terus Hidup

5 Desember 2023

Satu Dekade Kematian Nelson Mandela, Warisan Pro-Palestina Masih Terus Hidup

Dibebaskan dari hukuman 27 tahun penjara, ikon anti-apartheid Nelson Mandela memeluk Yasser Arafat, sebuah dukungan terhadap perjuangan Palestina.

Baca Selengkapnya