Ini Wawancara Eksklusif Tempo-Mandela pada 1990

Reporter

Jumat, 6 Desember 2013 08:37 WIB

Nelson Mandela bersama Leila S. Chudori. dok TEMPO
<!--more-->

Kabarnya, pada 1985, Anda ditawari pembebasan, asal menghentikan perjuangan bersenjata.

Tahanan politik itu bukan saya sendiri. Banyak. Dan kawan-kawan saya itu juga adalah pemimpin kulit hitam berpendidikan tinggi yang dihormati. Saya tidak mau dibebaskan sendirian. Saya mendiskusikannya dengan para kamerad saya, dan kami memutuskan untuk menolak tawaran itu.

Bagaimana kondisi Anda dan kawan-kawan Anda dalam penjara?

Sangat banyak orang Afrika Selatan hitam yang mati dibunuh ketika mereka dalam status tahanan, terutama yang tuduhannya belum terbukti. Biko (Steve Biko, pejuang Afrika Selatan yang lebih menekankan pada munculnya "kesadaran kulit hitam", yang kisah hidupnya diangkat menjadi film dengan judul Cry Freedom--Red) disiksa dan dibunuh ketika masih dalam status tahanan. Ada lagi mereka yang ditahan atas dasar yang mereka sebut Security Laws, yang betul-betul tidak boleh berkomunikasi dengan siapa pun. Sekali mereka ditahan, tak boleh berhubungan dengan pendeta, keluarganya, kawannya, pengacaranya, dokter-- siapa pun. Tak terhitung lagi tahanan di bawah Security Laws yang mati.

Nah, pemerintah sedikit lebih hati-hati kepada narapidana yang sudah divonis seperti saya. Tentu saja kebrutalan dan penyiksaan tetap berlangsung. Tentu saja kami menentang kondisi ini.

Selama 27 tahun dalam penjara, pernahkah Anda dikejar ketakutan Anda akan dibunuh?


Advertising
Advertising


Kamerad saya dan saya sendiri sangat yakin mereka tak akan pernah berani membunuh kami. Karena kami tahu akibatnya bagi pemerintah Afrika Selatan. Ada perkecualian, misalnya Neville Alexander, doktor yang dihormati di Afrika Selatan, kawan saya yang baik, disiksa habis-habisan sampai pendengarannya hilang. Terus terang, saya tak pernah memikirkan kemungkinan itu.


Selanjutnya >> Apakah sanksi internasional itu memang efektif?

Berita terkait

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal, Sempat Dirawat Dua Bulan di RSCM

7 hari lalu

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal, Sempat Dirawat Dua Bulan di RSCM

Almarhum Fadil Zumhana akan dimakamkan pada hari ini di TPU Poncol-Bekasi.

Baca Selengkapnya

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, akan Dimakamkan di Sleman

21 hari lalu

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, akan Dimakamkan di Sleman

Penyair Joko Pinurbo meninggal pada usia 61 tahun karena sakit.

Baca Selengkapnya

Solihin GP Wafat, Pj Wali Kota Bandung Kenang Kiprah Mang Ihin Atasi Krisis Pangan Lewat Gogo Rancah

5 Maret 2024

Solihin GP Wafat, Pj Wali Kota Bandung Kenang Kiprah Mang Ihin Atasi Krisis Pangan Lewat Gogo Rancah

Tokoh Jawa Barat Solihin GP yang akrab disapa Mang Ihin itu meninggal saat perawatan di Rumah Sakit Advent Bandung.

Baca Selengkapnya

Kisah Solihin GP Rayakan Ulang Tahun Ke-80 di Unpad, Ingatkan Pentingnya Pemberantasan KKN

5 Maret 2024

Kisah Solihin GP Rayakan Ulang Tahun Ke-80 di Unpad, Ingatkan Pentingnya Pemberantasan KKN

Solihin GP mengajak masyarakat kembali ke konsep dasar dalam mengelola lingkungan hidup.

Baca Selengkapnya

Tokoh Jawa Barat Solihin GP Meninggal di Bandung

5 Maret 2024

Tokoh Jawa Barat Solihin GP Meninggal di Bandung

Mantan Gubernur Jawa Barat yang juga pendiri Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) Solihin GP wafat di usia 97 tahun.

Baca Selengkapnya

Nelson Mandela Akan Tersenyum Sambut Putusan ICJ Lawan Israel

28 Januari 2024

Nelson Mandela Akan Tersenyum Sambut Putusan ICJ Lawan Israel

Afrika Selatan mengatakan Nelson Mandela akan bahagia dengan putusan Mahkamah Internasional soal genosida oleh Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Cendekiawan Ignas Kleden Berpulang setelah Dua Tahun Mengidap Gangguan Ginjal

22 Januari 2024

Cendekiawan Ignas Kleden Berpulang setelah Dua Tahun Mengidap Gangguan Ginjal

Ignas Kleden dikenal sebagai sosok sastrawan, sosiolog, dan kritikus sastra asal lores Timur.

Baca Selengkapnya

Magubane, Fotografer Perekam Kekejaman Apartheid di Afrika Selatan Berpulang

2 Januari 2024

Magubane, Fotografer Perekam Kekejaman Apartheid di Afrika Selatan Berpulang

Peter Magubane, fotografer yang menyoroti perjuangan warga kulit hitam Afrika Selatan di bawah apartheid, meninggal dalam usia 91 tahun.

Baca Selengkapnya

Jenazah Lukas Enembe Disambut Tangisan Ratapan Suku Sentani di Jayapura

28 Desember 2023

Jenazah Lukas Enembe Disambut Tangisan Ratapan Suku Sentani di Jayapura

Dantje Nere mengatakan masyarakat adat yang juga sebagai warga jemaat GKI Filadelfia Kampung Harapan setempat sangat merasa kehilangan Lukas Enembe.

Baca Selengkapnya

Mengenang Nelson Mandela, Bapak Demokrasi Afrika Selatan Meninggal 10 Tahun Lalu

6 Desember 2023

Mengenang Nelson Mandela, Bapak Demokrasi Afrika Selatan Meninggal 10 Tahun Lalu

Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela menerima lebih dari 250 penghargaan internasional sepanjang hidupnya, termasuk Nobel Perdamaian 1993.

Baca Selengkapnya