Amerika Serikat Berhenti Mematai-matai Merkel

Reporter

Senin, 28 Oktober 2013 18:20 WIB

Kantor Kanselir Jerman Angela Merkel di Berlin, Jerman (28/10). (AP Photo/Michael Sohn)

TEMPO.CO, Washington - Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) berhenti memata-matai Kanselor Jerman, Angela Merkel, dan para pemimpin dunia lainnya setelah Gedung Putih mempelajari hasil spionase yang dilakukannya. Demikian laporan Wall Street Journal, Senin, 28 Oktober 2013.

Journal, dalam laporannya, mengutip keterangan pejabat AS yang tak bersedia disebutkan namanya bahwa Presiden Barack Obama telah mempelajari hasil pengamatan (penyadapan) elektronik dalam sebuah evaluasi internal (sesuai) dengan perintahnya pada pertengahan 2013.

Hasil evaluasi internal itu menunjukkan bahwa NSA telah merekam pembicaraan telepon 35 pemimpin dunia. Selanjutnya, Journal menulis, Gedung Putih menghentikan program penyadapan sejumlah pemimpin dunia termasuk Merkel.

"Beberapa program (penyadapan) telah dijadwalkan untuk diakhiri, namun sampai sekarang masih terus berjalan," Journal melaporkan.

Seperti dikutip Journal, pejabat AS tersebut menerangkan, penghentian program penyadapan itu rumit sebab salah seorang pemimpin dunia seperti Merkel mungkin sudah menyampaikannya (penyadapan dirinya) kepada para pemimpin dunia lainnya bahwa dirinya telah disadap oleh Washington.

Mengutip keterangan sumber-sumber intelijen AS, Ahad, 27 Oktober 2013, mingguan Jerman Bild am Sonntag mengatakan bahwa Kepala NSA, Jenderal Keith Alexander, telah mendapatkan arahan Obama dalam operasi penyadapan terhadap Merkel pada 2010.

Namun demikian tulisan mingguan tersebut dibantah oleh juru bicara NSA di Washington, Vanee Vines. "Alexander tidak pernah berdiskusi dengan Presiden Obama pada 2010 menyangkut operasi intelijen di luar negeri yang melibatkan Kanselor Jerman Merkel," kata Vines. Dia melanjutkan, "Kabar tersebut sama sekali tidak benar."

Tuduhan penyadapan itu berdasarkan dokumen yng diungkap oleh bekas staf pertahanan AS, Edward Snowden. Menurutnya, badan mata-mata AS telah mengakses komunikasi elektronik puluhan pemimpin negara dan jutaan warga asing.

AL ARABIYA | CHOIRUL


Berita terpopuler:
Ini Agenda Aksi FPI Menolak Lurah Susan
FPI Akan Demo Jokowi Soal Lurah Susan
Tak Hanya Susan, FPI Juga Bidik Lurah Grace
Aksi Mengusik Lurah Susan, FPI Beri Contoh Buruk
Perusak Rumah Adiguna Sutowo Bernama Floren





Berita terkait

Jerman Akhirnya Jual 3 Kapal Selam ke Israel Meski Ada Bau Suap

24 Oktober 2017

Jerman Akhirnya Jual 3 Kapal Selam ke Israel Meski Ada Bau Suap

Jerman sempat membekukan negosiasi rencana penjualan 3 kapal selam ke Israel pada Juli lalu gara-gara isu suap dan pencucian uang .

Baca Selengkapnya

Cetak Sejarah Parlemen, Ini Pengaruh Partai Neo-Nazi di Jerman

26 September 2017

Cetak Sejarah Parlemen, Ini Pengaruh Partai Neo-Nazi di Jerman

Partai yang dituding Neo-Nazi, AfD, mencetak sejarah dengan masuk parlemen atau Bundestag setelah meraih 13,5 persen suara dalam pemilu Jerman.

Baca Selengkapnya

Menang Pemilu, Angela Merkel Jadi Kanselir Jerman Terlama

25 September 2017

Menang Pemilu, Angela Merkel Jadi Kanselir Jerman Terlama

Angela Merkel menjadi kanselir terlama di sepanjang sejarah Jerman modern setelah partainya, CDU memenangkan pemilu kemarin.

Baca Selengkapnya

AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

25 September 2017

AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

Partai?yang dituding neo-Nazi,?AfD,?mencetak sejarah dengan masuk Parlemen untuk pertama kali setelah mendapat 87 kursi dalam pemilu Jerman kemarin.

Baca Selengkapnya

AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

25 September 2017

AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

Partai?yang dituding neo-Nazi,?AfD,?mencetak sejarah dengan masuk Parlemen untuk pertama kali setelah mendapat 87 kursi dalam pemilu Jerman kemarin.

Baca Selengkapnya

Jerman Gelar Pemilu Hari Ini, Merkel Diperkirakan Lanjut Kanselir

24 September 2017

Jerman Gelar Pemilu Hari Ini, Merkel Diperkirakan Lanjut Kanselir

Merkel mendapat pesaing Schulz pada pemilu Jerman tahun ini.

Baca Selengkapnya

Ditemukan Bom 1.400 Ton, 70 Ribu Warga Jerman Diungsikan

31 Agustus 2017

Ditemukan Bom 1.400 Ton, 70 Ribu Warga Jerman Diungsikan

Hampir 70.000 penduduk di Frankfurt, Jerman diungsikan dari rumah mereka menyusul penemuan bom era Perang Dunia II seberat 1.400 ton.

Baca Selengkapnya

Hormat ala Nazi, Turis Amerika Dipukul di Jerman  

15 Agustus 2017

Hormat ala Nazi, Turis Amerika Dipukul di Jerman  

Turis asal Amerika Serikat yang sedang mabuk itu dipukuli orang karena memberi hormat ala Nazi di Jerman.

Baca Selengkapnya

Polisi Jerman Tahan Pencari Suaka Penusuk Warga di Hamburg  

29 Juli 2017

Polisi Jerman Tahan Pencari Suaka Penusuk Warga di Hamburg  

Ahmad A., pencari suaka asal Uni Emirat Arab, diduga melakukan serangan karena hendak dideportasi dari Jerman.

Baca Selengkapnya

Perkenalkan, Masjid untuk Semua Muslim Berdiri di Jerman  

17 Juni 2017

Perkenalkan, Masjid untuk Semua Muslim Berdiri di Jerman  

Masjid untuk semua muslim tanpa peduli Sunni, Syiah, transgender, maupun muslim tanpa penutup kepala dan wajah, didirikan di Berlin, Jerman.

Baca Selengkapnya