Gedung Kapitol difoto melalui pagar berantai di Washington, Amerika Serikat, Senin (30/9). Sekitar satu juta pegawai pemerintahan AS membuat rencana darurat pada hari Senin jika terjadi 'shutdown' atau penutupan pada tengah malam, dengan serikat pekerja mereka menuntut Kongress untuk segera membuat kesepakatan. REUTERS/Kevin Lamarque
Dilaporkan laman Washington Post, hari ini, banyak yang menjadi saksi dari kejadian yang terjadi pada Kamis, 3 Oktober 2013, pukul 2 waktu setempat (Jumat, 4 Oktober 2013, pukul 4 pagi waktu Jakarta). Sejumlah wisatawan, staf Kongres, dan beberapa senator turut tegang saat melihat aksi kejar-kejaran antara Miriam dan agen khusus alias Secret Service, pasukan keamanan Gedung Putih.
Saat itu, DPR dan anggota senat parlemen tengah berunding membahas cara untuk mengakhiri shutdown pemerintah AS. Sementara beberapa wisatawan tengah melakukan tur di kawasan ini.
Sontak saja, mereka begitu kaget saat mendengar tembakan. Barulah beberapa saat kemudian mereka menyadari adanya sebuah mobil yang menerobos masuk. “Kami mendengar tiga, empat, hingga lima tembakan,” kata Senator Bob Casey. Polisi langsung memerintahkan Casey dan beberapa wisatawan yang berada di dekatnya untuk berlindung di balik mobil.
Untungnya, Secret Service cepat mengatasi masalah ini. Mobil Miriam berhasil dilumpuhkan. Namun sayang, Miriam tewas terkena tembakan polisi. Hingga kini, polisi masih menyelidiki motif di balik aksi terobos Miriam.