Putin Ingin Bicara Empat Mata dengan Obama

Reporter

Editor

Natalia Santi

Senin, 2 September 2013 21:14 WIB

Barack Obama dan Vladimir Putin. AP/Evan Vucci

TEMPO.CO, Moskow - Presiden Rusia Vladimir Putin mengaku ingin berbicara dengan Barack Obama, bukan sebagai Presiden Amerika Serikat atau kepala negara, tetapi sebagai penerima Nobel Perdamaian.


Kemarin, Obama mengatakan Amerika Serikat siap menyerang rezim pemerintah Suriah yang dianggap bertanggung jawab atas serangan gas beracun. Obama masih menunggu persetujuan Kongres AS. Sedangkan Rusia yang sejak awal menentang aksi militer asing di Suriah berusaha menggagalkannya. Beberapa waktu lalu, Putin juga dikabarkan mengancam jika Amerika Serikat menyerang Suriah, maka Rusia akan menghancurkan Arab Saudi.


Diwawancarai wartawan Rusia usai kunjungan di wilayah bencana, Rusia Timur Jauh, Putin mengaku sudah lama tidak membahas masalah Suriah dengan Obama, sejak pertemuan G-8 lalu. Tapi, jika punya kesempatan, dia ingin berbicara kepada Obama, sebagai penerima Nobel Perdamaian.


“Kita perlu menigngat apa yang terjadi dalam satu dekade terakhir, dan berapa kali Amerika Serikat menginisiasi konflik bersenjata di berbagai belahan dunia. Apakah ini menyelesaikan masalah, bahkan satu saja,” kata Putin kepada wartawan, lewat transkrip jumpa pers yang diterima Tempo dari Kedutaan Besar Rusia di Jakarta.


Sebelumnya, Putin menyebut beberapa kasus intervensi militer Amerika Serikat dibantu sekutunya, negara-negara Eropa seperti Inggris dan Prancis yang menurutnya tragis. Yakni Afghanistan, Irak, Libya.


Advertising
Advertising

“Tidak perdamaian, atau demokrasi di sana, yang diharapkan mitra kita. Tidak ada perdamaian dan keseimbangan sipil yang mendasar. Kita harus melihat pada semua hal ini, sebelum memutuskan untuk melancarkan serangan, yang pasti akan mendatangkan korban jiwa, termasuk di kalangan sipil. Apakah tidak mungkin memikirkan hal ini?” papar Putin.


Putin berharap Obama akan hadir dalam pertemuan G20 dan membahas masalah Suriah. Rusia akan menggunakan kesempatan pertemuan G-20 untuk membahas penyelesaian konflik kemanusiaan di Suriah.


Menjawab pertanyaan wartawan soal kemungkinan Amerika Serikat akan menyerang Suriah, Putin memaparkan , “Pemerintah Suriah sangat ofensif. Yang disebut pemberontak sekarang dalam posisi sulit. Mereka tidak punya senjata seperti pemerintah. Tidak punya kekuatan udara, tidak punya teknologi rudal, tidak punya sistem rudal atau artileri modern.


Nah, apa yang bisa dilakukan para sponsor atau pendukung mereka yang menyebut diri pemberontak itu. Memberikan dukungan militer. Bagaimana? Mengisi kekurangan kemampuan mereka. Anda tidak bisa begitu saja memberikan pesawat atau sistem rudal. Tidak mungkin mengajari mereka. Satu-satunya cara, adalah menyerang sendiri. Dan jika itu terjadi, itu akan sangat menyedihkan.”


NATALIA SANTI


Berita Terpopuler:
Sengman Pernah Hadir ke Wisuda Anak SBY?

Menteri Agama Ngambek Pidatonya Terpotong Azan

Relokasi Blok G Cepat, Jokowi Tungguin Tukang Cat

Disebut Terkait Impor Sapi, Dipo Alam Berkelit

Perwira Polwan Yakin Briptu Rani Hanya Oknum

Berita terkait

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

12 Januari 2018

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.

Baca Selengkapnya

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

18 Oktober 2017

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.

Baca Selengkapnya

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

13 Agustus 2017

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal

Baca Selengkapnya

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

31 Juli 2017

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

28 Juli 2017

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

23 Juli 2017

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah

Baca Selengkapnya

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

17 Juli 2017

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.

Baca Selengkapnya

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

15 Juli 2017

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah

Baca Selengkapnya

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

14 Juni 2017

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.

Baca Selengkapnya

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

18 Mei 2017

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.

Baca Selengkapnya