Soal Bantuan Militer ke Mesir, Kongres AS Terbelah

Reporter

Senin, 19 Agustus 2013 19:30 WIB

Sejumlah keamanan Mesir mengepung Masjid Al-Fath yang didalamnya terdapat sejumlah pendukung Presiden Mohammed Morsi di Ramses, Kairo, Mesir, (17/8). (AP Photo/Hussein Tallal)

TEMPO.CO, Washington - Sikap anggota Kongres Amerika Serikat mengenai bantuan militer ke Mesir terbelah. Pemerintahan Obama dihadapkan pada masalah sulit di tengah meningkatnya kekerasan jalanan di negara sekutu dekatnya di Timur Tengah.

Para pemimpin Demokrat secara umum mendukung gaya pendekatan Presiden Obama terhadap Mesir. Tetapi pada Ahad, 18 Agustus 2013, anggota Kongres dari Demokrat Keith Ellison mengatakan bahwa dia meminta Amerika Serikat mengakhiri bantuannya kepada Mesir. Ellison adalah muslim pertama yang terpilih menjadi anggota Kongres dan ketua bersama Kaukus Progresif Kongres.

"Saya akan memotong bantuan tetapi tetap terlibat dalam diplomasi intensif di Mesir dan di kawasan (Timur Tengah). Kami akan memberikan bantuan ketika Anda menghentikan pertumpahan darah di jalanan dan menyiapkan jalan menuju demokrasi (seperti) yang pernah Anda lakukan sebelumnya," ujar Ellison.

"Dalam pikiran saya, tidak boleh ada kudeta. Menurut hukum kami, tidak boleh ada bantuan bagi para pemimpin hasil kudeta," sambungnya.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional, Caitlin Hayden, mengatakan, bantuan ke Mesir tetap diputuskan untuk ditinjau kembali. "Seperti yang pernah kami jelaskan, bantuan ke Mesir ditinjau kembali," kata Hayden.

Namun demikian di antara anggota Kongres asal Republik masih ragu-ragu bersikap meskipun ada yang mengusulkan agar batuan militer ke Mesir dikurangi.

Anggota Kongres Pete King mengatakan, membatasi bantuan dapat mengurangi pengaruh Amerika Serikat terhadap pemerintahan sementara Mesir, yang menguasai sumber-sumber strategis termasuk Terusan Suez. "Dapat kami pastikan bahwa AS tidak akan memotong seluruh bantuannya ke Mesir," kata King.

King tambahkan, tidak ada pilihan yang bagus di Mesir. Presiden terguling Muhamad Mesir, anggota Al Ikhwan Al Muslimin, terpilih secara demokratis. Tetapi, jelas King, kelompok ini menunjukkan sikapnya yang tidak demokratis.

"Kenyataannya tidak ada teman yang baik di sana," ungkap King. "Tetapi di sana ada dua hal, menurut saya ada kesempatan melindungi kepentingan Amerika jika kita bekerjasama dengan militer dan melanjutkan hubungan kita dengan militer."

Menyikapi kekerasan di Mesir yang menimbulkan kematian hingga 600 orang lebih pada Rabu, 14 Agustus 2013, pemerintahan Obama menyatakan bahwa AS menolak kekerasan, membatalkan latihan gabungan militer yang dijadwalkan pada September ini, serta menunda pengiriman empat jet tempur F-16 ke Mesir.

Namun Gedung Putih menolak istilah kudeta terhadap kepemimpinan Mursi. Menurut Gedung Putih, AS tetap komit mendukung pemerintahan demokratis di Mesir, tetapi AS tidak bisa menentukan masa depan Mesir.

AL ARABIYA | CHOIRUL

Topik Terhangat:

Suap SKK Migas
| Penembakan Polisi | Sisca Yofie | Konvensi Partai Demokrat | Rusuh Mesir

Berita Terpopuler:

Lulung: Saya Meludah Saja Jadi Duit

Publik Lebih Suka Penentuan Ramadan Zaman Soeharto

Gerak-gerik Rudi Sudah Diawasi Sejak Mei

Jokowi Dandan Warok Ponorogo Demi Bambang DH

Membandel, Tujuh PKL Tanah Abang Kena Sanksi

Berita terkait

Menuju Perbaikan Hubungan, Menlu Mesir dan Turki Bertemu di Kairo

18 Maret 2023

Menuju Perbaikan Hubungan, Menlu Mesir dan Turki Bertemu di Kairo

Turki memutuskan hubungan dengan Mesir setelah penggulingan Mohamed Mursi dari Ikhwanul Muslimin yang didukung Ankara.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Mesir Vonis 12 Tokoh Ikhwanul Muslimin Hukuman Mati

15 Juni 2021

Pengadilan Mesir Vonis 12 Tokoh Ikhwanul Muslimin Hukuman Mati

Pengadilan sipil tertinggi Mesir menguatkan vonis hukuman mati untuk 12 tokoh senior Ikhwanul Muslimin atas kerusuhan 2013 lalu

Baca Selengkapnya

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

8 September 2017

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu

Baca Selengkapnya

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

31 Agustus 2017

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.

Baca Selengkapnya

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

10 Agustus 2017

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir

Baca Selengkapnya

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

24 Juli 2017

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.

Baca Selengkapnya

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

15 Juni 2017

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.

Baca Selengkapnya

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

27 Mei 2017

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

8 Mei 2017

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad

Baca Selengkapnya

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

6 Mei 2017

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.

Baca Selengkapnya